Edukasi Gizi YAICI Bersama Muslimat NU Jangkau Daerah Stunting Tertinggi di Indonesia

Senin, 04 April 2022 - 13:27 WIB
loading...
A A A
"Hingga saat ini, kami telah memberikan pembekalan terhadap lebih dari 10.000 kader PP Muslimat NU, di mana mereka siap meneruskan lagi pengetahuan tersebut ke masyarakat dan lingkungan sekitarnya, melalui kegiatan-kegiatan berbasis sosial dan keagamaan yang rutin dilakukan Muslimat NU," kataArif Hidayat.

Dalam sambutan Ketua PCNU Kab Timor Tengah Selatan di Kota So'e, Muhammad G Arifudin mengakui sanitasi dan asupan gizi keluarga menjadi pemicu tingginya angka gizi buruk di wilayahnya. "Kalau dilihat saat ini, memang NTT ini hijau, karena saat ini sedang musim hujan. Saat nanti musim kemarau, akan terlihat merah dan saat inilah masyarakat akan kesulitan air. Ini juga erat kaitannya dengan kemiskinan, anak makan seadanya termasuk minum susu kental manis di sini itulah susu yang dikonsumsi anak-anak," kata ulama yang juga menjabat Sekretaris MUI NTT ini.

Tingginya angka stunting di NTT menjadi perhatian khusus bagi Dinas Kesehatan Kota Kupang dalam penanganan stunting. Dalam edukasi yang dilakkan di Kota Kupang, Riris Yunita Damanik dari Dinas Kesehatan Kota Kupang, mengatakan, sudah seharusnya edukasi gizi menjadi prioritas di NTT mengingat angka kejadian stunting di NTT masih sangat tinggi. Selain itu kebiasaan-kebiasaan masyarakat terkait gizi anak memang mengkhawatirkan.

"Masih banyak anak yang belum 6 bulan tapi sudah diberi pisang dan bubur. Juga yang menjadi persoalan adalah ibu-ibu lebih suka memberi mpasi untuk anak berupa bubur instan, padahal banyak sumber pangan yang bisa diolah. Termasuk susu kental manis, masyarakat masih terbiasa menggunakannya sebagai minuman susu untuk anak," kata Riris Yunita Damanik.

Ia akan mendorong institusinya agar perhatian terhadap edukasi mengenai cara konsumsi susu kental manis menjadi perhatian dinas setempat karena selama ini belum ada sosialisasi mengenai bahaya konsumsi kental manis.

Senada dengan itu, Erna Yulia Soefihara, Ketua Bidang Kesehatan PP Muslimat NU mengatakan, pihaknya akan terus menyampaikan edukasi mengenai gizi kepada masyarakat terutama kader-kader NU. Sebab, pemahaman mengenai gizi berkaitan langsung dengan kesehatan anak dalam keluarga.

"Saat anak terkena stunting, yang pertama kali terganggu itu adalah otak anak. Begitu anak lahir, otak anak Tidak berkembang sebagaimana mestinya," kata Erna.

Sebelumnya, PP Muslimat NU bersama YAICI juga telah melakukan edukasi dan penelusuran lapangan di sejumlah kota di Indonesia di antaranya kota-kota di Jawa Timur, Sulawesi Tenggara, Yogyakarta, Maluku hingga Kepulauan Riau.

Erna juga menambahkan, selain di Kupang, NTT, PP Muslimat NU bersama YAICI juga telah melakukan edukasi di Jawa Timur, yakni di Banyuwangi dan Sidoarjo. Erna menegaskan edukasi ini untuk membatasi konsumsi gula harian. "Gula adalah media yang paling disenangi sel-sel kanker. Jadi sebaiknya konsumsi makanan minuman tinggi gula ini sebaiknya dihindari. Makanya penderita kanker sebaiknya membatasi konsumsi gula, apalagi susu kental manis, ini sangat disukai oleh sel-sel kanker untuk tumbuh," kata Erna.
(abd)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1107 seconds (0.1#10.140)