Di Demokrat ada kubu anak dan bapak kos

Minggu, 16 Desember 2012 - 08:23 WIB
Di Demokrat ada kubu anak dan bapak kos
Di Demokrat ada kubu anak dan bapak kos
A A A
Sindonews.com - Konflik internal Partai Demokrat (PD) makin meruncing, karena kepemimpinan Ketua Dewan Pembina PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tidak segera menengahi konflik tersebut.

Pengamat politik Fadjroel Rachman menuturkan, sikap SBY tersebut karena dia tidak berpusat dengan prinsip garis kepartaian yang ada.

"Dia (SBY) ragu-ragu terus, dia secara praktek bukan pemimpin yang berpusat pada prinsip, tapi berprinsip secara pragmatisme. Dia melihat ini (konflik internal) belum selesai, masih dinamis, antara kubu pro Anas Urbaningrum (Ketua Umum PD) dan anti Anas. Jadi mengambang saja, ini akan membuat parah," kata Fadjroel, saat dihubungi Sindonews, Minggu (16/12/2012).

Lebih lanjut dia menyatakan, akibat konflik elite yang, yang terjadi munculnya dominasi dari salah satu kubu. Menurutnya, saat ini yang terjadi konflik kubu anak kos dan bapak kos. Artinya konflik antara pendiri atau perintis partai dengan kader yang melanjutkan partai tersebut.

"Akibatnya terjadi penciptaan permusuhan, kubu Anas ini kubu anak kos dan ada juga kubu bapak serta ibu kos," sindir Fadjroel.

Seperti diketahui, pengurus teras Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat melalui suatu rapat memutuskan memecat Ruhut Sitompul dari posisi Ketua Bidang Komunikasi dan Informatika DPP.

Tidak banyak penjelasan dari DPP mengapa Ruhut dicopot dan mengapa baru dilakukan menjelang pelaksanaan Silaturahmi Nasional Demokat (Silatnas) 14-15 Desember 2012, yang merupakan rangkaian HUT partai pemenang pemilu tersebut. DPP Demokrat hanya menjelaskan pencopotan Ruhut demi "penyegaran" menyongsong Pemilu 2014.

Saat ini, posisi Ruhut digantikan oleh Sekretaris Departemen dan Komunikasi PD Nurul Qomar. Sebelumnya, Qomar menjabat Sekretaris Departemen dan Komunikasi.

Diketahui Ruhut merupakan sosok yang vokal menyerukan agar Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum untuk mundur dari jabatannya karena terbelit kasus Hambalang.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4461 seconds (0.1#10.140)