Polres Poso grebek lokasi tempat pelatihan teroris

Kamis, 13 Desember 2012 - 15:51 WIB
Polres Poso grebek lokasi tempat pelatihan teroris
Polres Poso grebek lokasi tempat pelatihan teroris
A A A
Sindonews.com - Kepolisian Resort (Polres) Poso, Sulawesi Tengah, menggrebek satu lokasi yang akan dijadikan kamp latihan pelaku tindak pidana terorisme. Lokasi tersebut berada di wilayah Gunung Koroncuku, Desa Kolora, Poso, Sulawesi Tengah.

Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Brigjen Polisi Boy Rafli Amar mengatakan, penggerebekan itu dilakukan sekira pukul 10.30 WITA, ketika tim dari kepolisian dibantu Brimob tengah melakukan patroli.

"Jadi ketika patroli berjalan, di kawasan Gunung Koroncoku, Desa Kolora, Kecamatan Ambarana, mendapatkan adanya aktivitas yang mencurigakan. Yaitu aktivitas dari sekelompok orang yang tengah membuka lahan," jelas Boy kepada wartawan, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (13/12/2012).

Dia mengatakan, setelah dilakukan pengintaian, diketahui sekelompok orang tersebut memiliki senjata api. Polisi pun akhirnya melakukan pendalaman pemantauan pada lokasi tersebut, hingga diketahui akan dijadikan sebagai tempat latihan pelaku teror.

"Lalu setelah ada pengintai, ternyata diantara warga ini memiliki senjata api. Dari kecurigaan itu petugas kita memantau aktivitas di lahan yang ternyata milik orang lain, tentu proses ini dilakukan dengan pengendapan, pemantauan, dan kemudian melihat langsung mereka melakukan pembersihan lahan dan mempersiapkan tempat aksi teror," jelasnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan tempat tersebut telah lama menjadi perhatian pihak kepolisian, namun karena aksi pelaku teror di wilayah tersebut kerap berpindah tempat, sehingga polisi baru dapat menemukan aksi mereka yang hendak membangun kamp pelatihan.

"Dan memang sudah menjadi satu tempat yang pernah kita identifikasi, namun mereka mobile (berpindah), meski masih di desa Kolora dan wilayah Poso," katanya lagi.

Dalam aksi penggerebekan tersebut Boy menceritakan sempat terjadi kontak senjata antara pihaknya dengan sekelompok yang diduga pelaku aksi teror.

"Kemudian sempat terjadi kontak senjata ketika mereka tahu dipantau petugas dan mencoba melarikan diri sehingga kontak senjata antara tim patroli dengan orang yang dicurigai tak terhindarkan, mereka sekira 20 orang, melarikan diri setelah melakukan kontak senjata," pungkasnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3756 seconds (0.1#10.140)