Pancasila dijadikan doktrin menindas era Orba

Senin, 01 Oktober 2012 - 13:20 WIB
Pancasila dijadikan doktrin menindas era Orba
Pancasila dijadikan doktrin menindas era Orba
A A A
Sindonews.com - Peringatan hari kesaktian Pancasila tahun ini, dipimpin langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur.

Sejarah mencatat, Pancasila dirumuskan oleh Presiden Indonesia pertama Ir Soekarno bukan sebagai sesuatu yang instan dan barang sakti yang jatuh dari langit. Namun berdasarkan hasil pengalaman dan citra penduduk Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.

"Pancasila bukan barang sakti yg datang dari langit. Bung Karno merumuskannya dari pengalaman sejarah: sejarah kebhinekaan," tulis jurnalis dan sastrawan Goenawan Mohamad dalam akun twitternya ‏@gm_gm, Senin (1/10/2012).

Ditambahkan dia, berdasarkan pengalaman itu, diharapkan Pancasila dapat menjadi peredam atas kekacauan yang melanda sesama anak bangsa. Karena, Pancasila merupakan kearifan budaya bangsa yang diciptakan untuk kedamaian dan penuntun bangsa agar keluar dari lumpur kemelaratan.

"Dari pengalaman sejarah, Pancasila dirumuskan sebagai kearifan menerima kebhinekaan dan untuk mengelolanya dengan damai," terangnya.

Namun sayang, dalam perjalannya, Pancasila dijadikan doktrin oleh penguasa Orde Baru (Orde) yang dikomandoi oleh Presiden Indonesia kedua Soeharto. Tak hanya itu, di bawah Soeharto, Pancasila digunakan sebagai alat untuk menindas suara kritis.

"Orde Baru menjadikan Pancasila doktrin yang menindas. Generasi ini perlu menjadikannya sebagai pedoman demokrasi," tukasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.1899 seconds (0.1#10.140)