SBY: Ongkos politik Century mahal

Jum'at, 10 Agustus 2012 - 15:57 WIB
SBY: Ongkos politik Century mahal
SBY: Ongkos politik Century mahal
A A A
Sindonews.com - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar belakangan mengeluarkan pernyataan yang menyentak banyak kalangan. Antasari menyebut pada Oktober 2008 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memimpin rapat dengan sejumlah pejabat terkait pencairan bailout Bank Century senilai Rp6,7 triliun.

Menanggapi hal itu, SBY tak tinggal diam. Dalam rapat koordinasi perbankan di kantor pusat Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Jalan Jenderal Sudirman Jakarta Pusat, SBY angkat bicara terkait alasan pencairan bailout tersebut.

SBY menjelaskan, jika pada 2008 hingga 2009, pemerintah tidak cepat mengambil tindakan kepada Bank Century yang kala itu tengah bermasalah. Bukan tak mungkin, krisis keuangan dunia saat itu bisa berdampak pada Indonesia.

"Jika kita dulu tidak cepat lakukan sesuatu untuk salah satu bank yang bermasalah (Bank Century), barangkali bisa terjadi lagi seperti 1998-1999 dulu," ujar SBY dalam rapat koordinasi perbankan di kantor pusat BRI, Jakarta, Jumat (10/8/2012).

SBY tak menyangka, pemberian penyertaan modal kepada Bank Century yang jumlahnya sekitar USD600 juta ternyata memiliki risiko politik yang kuat. Bahkan hingga setahun lebih, isu tersebut besar di media massa dan mendapat perhatian publik begitu besar.

"Political costnya tinggi sekali, sampai kurang lebih setahun. Tetapi setahun kemudian, menjadi isu besar. Kita pahami politik bisa seperti itu, meski jumlahnya tak seberapa dengan bank lain dengan tujuan yang sama," terangnya.

Angka USD600 juta atau sekitar Rp6,7 triliun tersebut, menurut SBY, tak sebanding dengan krisis yang terjadi saat ini. Dimana ada sebuah bank di Eropa yang mengeluarkan bailout sebesar USD100 miliar atau sebesar Rp1.000 triliun.

Oleh karenanya, SBY mengingatkan kalangan perbankan agar mengelola dengan baik keuangannya, agar misi untuk menjalankan perekonomian rakyat bisa berjalan.

"Peran bank seperti itu, saya pesan kelola dengan baik. Jalankan misi, jalankan perekonomian untuk rakyat. Jangan keliru apalagi lalai. Jika ada penyimpangan dampaknya luar biasa," tutur SBY.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7626 seconds (0.1#10.140)