Soal Gerakan Hidupkan Kembali Gus Dur, Begini Penjelasan Ketum PBNU Gus Yahya

Jum'at, 31 Desember 2021 - 21:02 WIB
loading...
Soal Gerakan Hidupkan Kembali Gus Dur, Begini Penjelasan Ketum PBNU Gus Yahya
Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menjelaskan gerakan menghidupkan Gus Dur adalah menghidupkan idealisme dan visinya. Foto/tangkapan layar
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya mengajak umat Islam untuk membangun gerakan menghidupkan KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur . Dia menilai gerakan ini bertujuan mencapai kualitas kehidupan yang lebih baik untuk semua manusia.

"Mungkin kita punya peluang untuk menghadirkan kembali apa yang dulu pernah dihadirkan oleh Gus Dur apabila kita mengupayakannya bersama-sama," kata Gus Yahya Gus Yahya saat menghadiri agenda Haul Ke-12 Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan pada Kamis (30/12/2021), dikutip dari laman resmi NU, Jumat (31/12/2021).



Menurut Gus Yahya, dalam diri Gus Dur terdapat dua hal sekaligus yakni idealisme dan visi. “Idealisme Gus Dur adalah idealisme kemanusiaan inklusif, kemanusiaan universal bahwa kita sebagai manusia harus berpihak kepada seluruh manusia tanpa kecuali, tanpa peduli latar belakang apapun,”ujar dia.

Gus Yahya mengingatkan bahwa Gus Dur telah berpulang sejak 12 tahun lalu. Selama rentang waktu itu, seluruh bangsa Indonesia dan anak-anak kemanusiaan di seluruh dunia, terpaksa untuk meneruskan hidup tanpa kehadiran Gus Dur secara fisik.

“Tapi kita bisa merasakan dan saya tahu, saya bisa merasakan betapa saudara-saudara semua, sampai detik ini, terus menerus merindukan Gus Dur. Kita tahu di luar sana, sekian banyak orang anak-anak bangsa, anak-anak kemanusiaan, tidak henti-hentinya merindukan Gus Dur,” ucapnya.



Kerinduan itu muncul menurut Gus Yahya, lantaran semua orang masih merasakan kebutuhan terhadap kehadiran Gus Dur. Ia menegaskan bahwa di tengah berbagai masalah dan sekian banyak kesulitan bangsa yang melingkupi bangsa Indonesia, alangkah sedikit yang tampil dengan kecerdasan untuk menawarkan jalan keluar seperti Gus Dur.

“Rasanya, tidak ada lagi hari ini seorang manusia yang bisa berperan menggantikan Gus Dur. Tetapi saudara-saudara sekalian, kita semua mengenal Gus Dur, kita menghabiskan masa belajar kita untuk belajar tentang Gus Dur,” tutur dia.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1314 seconds (0.1#10.140)