PKB: Koalisi Capres Sejak Awal Bisa Jadi Pendidikan Politik Masyarakat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dibangunnya koalisi calon presiden ( capres ) sejak awal, dinilai bisa memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Hal ini dikatakan Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid.
Menurut Jazilul, tentunya supaya masyarakat tidak memilih calon seperti membeli kucing dalam karung. Karenanya PKB mendorong kandidat capres yang ingin maju tidak perlu malu-malu.
"Saya sependapat bahkan saya sudah sampaikan agar para kandidat yang mau maju tidak malu-malu kucing," ucapnya.
Wakil Ketua MPR RI ini berharap gelaran Pilpres 2024 bisa dijadikan sebagai ajang adu gagasan dan ide untuk memajukan Indonesia. "Bukan hanya sekadar kompetisi para elite politik," tegas Jazilul.
Sebelumnya, pendiri lembaga survei dan konsultan politik Cyrus Network, Hasan Nasbi mengatakan, ada dua hal yang bisa membuat perubahan peta dukungan publik terhadap figur capres 2024.
Yakni habisnya masa jabatan beberapa kepala daerah dan koalisi partai yang dilakukan lebih awal, yang juga dapat memunculkan calon lebih awal.
Hasil survei dari lembaga-lembaga yang kredibel selalu menempatkan tiga nama teratas, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Tiga nama tersebut sudah muncul dalam berbagai survei pasca Pilpres 2019.
Bedanya adalah posisi nomor dua yang sempat ditempati Anies Baswedan kini diambil Ganjar Pranowo. Menurut Hasan, tiga nama tersebut adalah pewaris dukungan Prabowo dan Jokowi di 2019.
"Prabowo itu old soldier, veteran pilpres yang enggak ngapa-ngapain saja punya pendukung tetap sekitar 25 persen," ujar Hasan, Minggu (5/12/2021).
Ganjar Pranowo dianggap mewarisi sebagian pemilih Jokowi. Golongan yang 'anti kadrun' dan sering menggunakan narasi kebhinekaan dan Pancasila harga mati.
Sedangkan Anies Baswedan dianggap mewarisi mantan pendukung Prabowo, yang banyak menggunakan narasi agama, dan dulu mendukung Prabowo karena anti dengan Jokowi.
Lihat Juga: Kunjungi Kotabaru, Kalsel, Menparekraf Sandiaga Uno Dorong Pengembangan Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Menurut Jazilul, tentunya supaya masyarakat tidak memilih calon seperti membeli kucing dalam karung. Karenanya PKB mendorong kandidat capres yang ingin maju tidak perlu malu-malu.
"Saya sependapat bahkan saya sudah sampaikan agar para kandidat yang mau maju tidak malu-malu kucing," ucapnya.
Wakil Ketua MPR RI ini berharap gelaran Pilpres 2024 bisa dijadikan sebagai ajang adu gagasan dan ide untuk memajukan Indonesia. "Bukan hanya sekadar kompetisi para elite politik," tegas Jazilul.
Sebelumnya, pendiri lembaga survei dan konsultan politik Cyrus Network, Hasan Nasbi mengatakan, ada dua hal yang bisa membuat perubahan peta dukungan publik terhadap figur capres 2024.
Yakni habisnya masa jabatan beberapa kepala daerah dan koalisi partai yang dilakukan lebih awal, yang juga dapat memunculkan calon lebih awal.
Hasil survei dari lembaga-lembaga yang kredibel selalu menempatkan tiga nama teratas, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Tiga nama tersebut sudah muncul dalam berbagai survei pasca Pilpres 2019.
Bedanya adalah posisi nomor dua yang sempat ditempati Anies Baswedan kini diambil Ganjar Pranowo. Menurut Hasan, tiga nama tersebut adalah pewaris dukungan Prabowo dan Jokowi di 2019.
"Prabowo itu old soldier, veteran pilpres yang enggak ngapa-ngapain saja punya pendukung tetap sekitar 25 persen," ujar Hasan, Minggu (5/12/2021).
Ganjar Pranowo dianggap mewarisi sebagian pemilih Jokowi. Golongan yang 'anti kadrun' dan sering menggunakan narasi kebhinekaan dan Pancasila harga mati.
Sedangkan Anies Baswedan dianggap mewarisi mantan pendukung Prabowo, yang banyak menggunakan narasi agama, dan dulu mendukung Prabowo karena anti dengan Jokowi.
Lihat Juga: Kunjungi Kotabaru, Kalsel, Menparekraf Sandiaga Uno Dorong Pengembangan Pariwisata & Ekonomi Kreatif
(maf)