Gus Yahya: Posisi Indonesia Sangat Strategis Wujudkan Stabilitas Dunia

Kamis, 11 November 2021 - 01:57 WIB
loading...
Gus Yahya: Posisi Indonesia Sangat Strategis Wujudkan Stabilitas Dunia
Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menilai, Indonesia punya posisi strategis dalam membentuk stabilitas dan tatanan dunia. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menilai, Indonesia memiliki posisi strategis dalam membentuk stabilitas dan tatanan dunia. Potensi besar ini sudah saatnya disadari dan dikelola agar Indonesia semakin kuat di dunia internasional.



Menurut Gus Yahya, di tengah memanasnya hubungan antarsejumlah negara di kawasan saat ini, tatanan dunia sejatinya tengah menuju titik keseimbangan (equilibrium) baru.

"Karena letaknya yang sangat strategis dalam menjaga stabilitas, maka dunia internasional menginginkan Indonesia menjadi negara yang kuat, bukan hanya di regional tapi juga di kawasan Indo-Pasifik," ujar kandidat kuat Ketua Umum PBNU ini.

Dalam kaitan itu, maka dunia internasional pun sangat berkepentingan dengan Indonesia agar menjadi negara yang kuat, yang stabil, dan jauh dari gejolak. Tatanan dunia saat ini, menurut Gus Yahya, belum bisa disebut stabil apalagi kokoh.

Indikasinya kata dia, gejolak secara sporadis masih mudah terjadi di sejumlah negara. Pemicunya pun susah untuk dijelaskan. Gejolak-gejolak itu akan terus terjadi karena tatanan dunia saat ini memang baru dibangun.

"Hingga sejumlah bangsa mulai muak dengan penjajahan dalam segala bentuknya. Mereka mulai berani berteriak, melawan ketidakadilan dan ketidaksetaraan. Perlawanan itu perlahan tapi pasti muncul di sejumlah negara jajahan. Termasuk bangsa Indonesia kala akhirnya merdeka pada 1945 lalu," jelas mantan anggota Wantimpres ini.

Bahkan para pendiri bangsa tidak hanya menginginkan Indonesia merdeka. Tetapi lebih dari itu adalah seluruh bangsa di dunia harus merdeka dari kolonialisme dan imperialisme. Cita dan wawasan internasional soal kemerdekaan dan kedaulatan ini, jelas Gus Yahya, antara lain disuarakan oleh para ulama dan santri pada era itu.

"Berpijak keberhasilan Indonesia lepas dari cengkraman penjajah, bangsa-bangsa lain juga melakukan perlawanan untuk merebut kedaulatannya. Peran strategis inilah perlu terus dikelola untuk menuju peradaban dan tatanan dunia menjadi lebih baik," tutupnya.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1326 seconds (0.1#10.140)