Vaksinasi Covid-19 Anak Usia 6-11 Tahun Harus Perhatikan Rekomendasi Ahli

Kamis, 04 November 2021 - 03:36 WIB
loading...
Vaksinasi Covid-19 Anak Usia 6-11 Tahun Harus Perhatikan Rekomendasi Ahli
Rekomendasi para ahli perlu diperhatikan dalam melaksanakan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun. Foto/Dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Rekomendasi para ahli perlu diperhatikan dalam melaksanakan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun. Diketahui, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin penggunaan dalam keadaan emergensi atau Emergency Use Authorization (EUA) vaksin Covid-19 produksi Sinovac untuk anak berusia 6-11 tahun.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah mengeluarkan rekomendasi menyikapi izin penggunaan dalam keadaan emergensi vaksin Covid-19 produksi Sinovac untuk anak berusia 6-11 tahunitu serta telah dimulainya pembelajaran tatap muka. “Jika sudah ada EUA untuk vaksinasi usia 6-11 dengan Sinovac kita dukung,” kata Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati dalam keterangannya, Rabu (3/11/2021).

Dia berharap vaksinasi itu merupakan ikhtiar untuk melindungi anak-anak Indonesia. “Namun, dalam pelaksanaannya rekomendasi IDAI harus benar-benar diperhatikan. Buat SOP vaksinasi anak usia 6-11 tahun berdasar rekomendasi ahli termasuk IDAI," kata Mufida.



Adapun rekomendasi IDAI tersebut mengatur dosis, jarak vaksin pertama kedua hingga larangan vaksinasi bagi anak yang memiliki kontraindikasi tertentu. "Agar semuanya aman maka penting untuk Satgas Covid-19, Kemenkes, IDAI dan ahli lainnya merumuskan SOP teknis agar proses vaksinasi bagi anak bisa segera dimulai," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Mufida pun mengingatkan kepastian stok vaksin benar-benar mencukupi setelah terbit rekomendasi vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun. Dia mendapat laporan di beberapa daerah bahwa stok masih terbatas terutama untuk vaksinasi dosis kedua.

"Ada indikasi dengan vaksinasi sebagai syarat turun level PPKM, kemarin banyak daerah mendorong stok vaksin untuk pemberian vaksinasi dosis satu. Ini bagus, tapi ternyata stok untuk vaksin dosis kedua banyak yang kosong. Ini yang harus diantisipasi soal perhitungan stok vaksin," pungkasnya.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1813 seconds (0.1#10.140)