Hari Santri Nasional, Mahfud MD Sebut Fatwa Resolusi Jihad KH Hasyim Asyari

Sabtu, 30 Oktober 2021 - 09:13 WIB
loading...
Hari Santri Nasional, Mahfud MD Sebut Fatwa Resolusi Jihad KH Hasyim Asyari
Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan, ulama dan kaum santri memiliki peran penting dalam memerdekakan Indonesia. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan, ulama dan kaum santri memiliki peran penting dalam memerdekakan Indonesia. Pernyataan itu disampaikan Mahfud MD dalam dialog virtual dengan 250 pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) di seluruh Indonesia.



Tanpa mengesampingkan peran tokoh agama lain, sambung Mahfud, kemerdekaan Indonesia yang berdasarkan Pancasila adalah warisan para ulama, tokoh Islam dari berbagai latar belakang suku dan ormas Islam yang berbeda.

Oleh karenanya, dia mengajak pimpinan ponpes yang hadir dalam dialog virtual ini, ikut menjaga negara dari ancaman ideologi yang bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang (UU) 1945.

"Umat Islam waktu itu sekitar 87 persen dengan 70 juta penduduk pada tahun 1945. Tapi demi kemerdekaan, demi kebersamaan disetujui kata 'kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya' diganti dengan 'Ketuhanan yang Maha Esa'," beber Mahfud yang bercerita terkait kesepakatan di dalam Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) saat itu.

Pasca-kemerdekaan bulan Agustus 1945, lanjut Mahfud, penjajah kembali ingin merebut Indonesia. Dalam kesempatan itulah jelas dia, kaum santri tampil kembali menjadi pembela negara.

Dia memaparkan, dalam keadaan genting setelah kemerdekaan, kaum santri tampil kembali melawan penjajah. Mahfud menyontohkan fatwa Resolusi Jihad yang disampaikan pada 9 September 1945 oleh Kiai Hasyim Asy'ari.

Adapun isinya, beber Mahfud, Umat Islam wajib melawan penjajah dan berperang mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurut dia, itulah salah satu cikal bakal lahirnya Hari Pahlawan.

"Lalu fatwa yang semula dikeluarkan di Tebuireng itu, diulangi lagi melalui rapat PBNU di Bubutan Surabaya tanggal 21-22 Oktober di mana fatwanya Kiai Hasyim Asyari dikeluarkan menjadi Fatwa Resolusi Jihad. Jawa Timur bergelora, kemudian terjadilah peristiwa 10 November yang kita kenal Hari Pahlawan itu," ujarnya.

Mahfud MD menegaskan, dalam berbagai peristiwa perang kemerdekaan, peran santri sangat nyata dalam mempersatukan ideologi dan mempersatukan kekuatan melawan penjajah.

"Betapa santri memiliki peran penting, pertama mempersatukan ideologi, kedua mempersatukan kekuatan melawan penjajah untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga lahir negara bedasar Pancasila, itulah peran kaum santri," jelasnya.

Turut hadir beberapa pimpinan ponpes, antara lain Kiai Nazrul Haq Muiz dari Ponpes Al-Badar Pare-pare Sulawesi Selatan, Kiai Khozin Adnan dari Pondok Pesantren Darul Al-Barokah Sumatera Barat, Kiai Badawi Basyir dari Ponpes Darul Falah Jekulo Kudus.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1513 seconds (0.1#10.140)