Vaksin Zifivax Dinilai Bisa Bantu Capai Target Vaksinasi

Rabu, 27 Oktober 2021 - 14:37 WIB
loading...
Vaksin Zifivax Dinilai Bisa Bantu Capai Target Vaksinasi
Kehadiran vaksin baru jenis Zifivax dinilai ikut membantu pemerintah mencapai target vaksinasi 208.265.720 orang. Foto/Ilustrasi/Dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kehadiran vaksin baru jenis Zifivax dinilai ikut membantu pemerintah mencapai target vaksinasi 208.265.720 orang. Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mendukung adanya penambahan vaksin baru jenis Zifivax dalam rangka menyukseskan target vaksinasi nasional yang ditetapkan pemerintah.

"Dengan adanya vaksin (Zifivax, red) ini, paling tidak bisa membantu percepatan target pemerintah, kedua memberikan pemahaman bahwa Covid-19 ini memang berbahaya dan wajib bagi kita bergotong-royong menghadapinya. Ketiga, menyadarkan publik bahwa dengan adanya vaksin sesungguhnya penyebaran Covid-19 itu bisa dikendalikan," kata Trubus, Rabu (27/10/2021).

Menurut dia, vaksinasi yang digalakkan pemerintah bisa dibilang berhasil dan diterima masyarakat. Namun, dia meyakini masih ada sebagian masyarakat yang menolak disuntik vaksin Covid-19. Dia pun menjelaskan ada tiga pola terkait persepsi masyarakat secara umum terhadap Covid-19 beserta vaksinasinya.



Pertama, kata Trubus, masyarakat yang memandang Covid-19 itu berbahaya, menakutkan dan mematikan, sehingga mereka patuh terhadap apa yang disampaikan pemerintah soal protokol kesehatan. Kedua, masyarakat kategori tidak patuh atau emang gue pikirin (EGP) atau masa bodoh. Kelompok masyarakat ini banyak yang tegas-tegas menolak keberadaan Covid-19.

"Itu masih ada di masyarakat kita. Ketiga, swing voter, mereka yang ragu-ragu antara ada dan tidak ada Covid-19. Kelompok ini mengikuti ke mana angin berlalu, ke mana angin mengarah. terkait vaksin ini juga demikian, mereka menolak karena beranggapan menyangkut bahannya yang non halal," katanya.

"Mereka menganggap bahwa itu harus ditolak, karena bahannya dikhawatirkan misalnya babi dan binatang haram lainnya. Bisa juga khawatir karena vaksinnya itu dari negara-negara yang menghalalkan babi dan seterusnya," sambungnya.

Sebelumnya, Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh mengatakan vaksin Zifivax yang diproduksi oleh salah satu perusahaan negeri China halal dan suci. Hal ini setelah melewati berbagai rangkaian proses pengkajian vaksin.

Hal tersebut telah ditetapkan oleh pihaknya melalui Fatwa MUI Nomor 53 Tahun 2021 tentang produk vaksin Covid-19 dari Anhui China. Selama melakukan pengkajian dari aspek teknis dan syar’i, vaksin yang diproduksi oleh pihak Anhui Zhifei Longchom Biopharmaceutical itu tidak ditemukan penggunaan material yang bersifat haram atau najis.

Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM ) juga telah mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk vaksin Zifivax pada Kamis 7 Oktober 2021. Kepala BPOM Penny K. Lukito menjelaskan efikasi vaksin Zifivax dapat mencapai 81,71 persen bila dihitung mulai tujuh hari setelah mendapatkan vaksinasi lengkap dan dapat mencapai 81,4 persen apabila dihitung sejak 14 hari setelah mendapatkan vaksinasi lengkap tiga dosis.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1001 seconds (0.1#10.140)