Wamenhan Tekankan Pentingnya ASEAN Outlook on the Indo-Pacific

Selasa, 24 Agustus 2021 - 11:51 WIB
loading...
Wamenhan Tekankan Pentingnya ASEAN Outlook on the Indo-Pacific
Wamenhan Muhammad Herindra menjadi keynote speaker dalam 4th International Maritime Security Symposium (IMSS) 2021 yang diselenggarakan Seskoal, Senin (23/8/2021). FOTO/DOK.KEMENHAN
A A A
JAKARTA - Wakil Menteri Pertahanan ( Wamenhan ) Muhammad Herindra menekankan pentingnya ASEAN Outlook on the Indo-Pacific atau AOIP dari sisi pertahanan. Hal itu merupakan respons dari dinamika geopolitik yang berkembang, serta memastikan kawasan tetap stabil, damai, dan sejahtera.

Pernyataan ini disampaikan saat menjadi keynote speaker dalam 4th International Maritime Security Symposium (IMSS) 2021 yang diselenggarakan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal), Senin (23/8/2021).

Sebagai inisiator AOIP, kata dia, Indonesia memandang pentingnya pendekatan ASEAN terhadap Indo-Pasifik dari perspektif pertahanan. Terkhusus dalam kerja sama pertahanan dengan mitra dialog ASEAN yang telah berkontribusi besar dalam menciptakan perdamaian dan kemakmuran di dunia.

Baca juga: Terus Tumbuh, Mendag Optimistis Ekonomi Digital RI Merajai 40% di ASEAN

Dia menjelaskan, AOIP dari perspektif pertahanan berfungsi sebagai panduan bagi ASEAN di bidang kerja sama pertahanan dan interaksi ADMM dengan para mitra dialog.

"AOIP bertujuan menjembatani kepentingan negara-negara Indo-Pasifik dalam menjaga perdamaian, keamanan, dan kemakmuran dengan peran sentral serta strategis ASEAN," kata Herindra dalam keterangan tertulis dikutip, Selasa (24/8/2021).

Dengan adanya AOIP, jelas Herindra, negara-negara ASEAN dapat mengedepankan dialog, saling kepercayaan dan win-win solution. Menurutnya, kerja sama AOIP akan mendorong mitra eksternal Asean dalam melakukan kerja sama praktis pada empat bidang utama yang diidentifikasi.

Baca juga: Kang Emil Ingin Jabar Jadi Pusat Investasi di ASEAN

"Kempat bidang itu, salah satunya bidang kerja sama maritim mencakup peningkatan penyelesaian sengketa secara damai, peningkatan keselamatan dan keamanan maritim, kebebasan navigasi dan penerbangan, serta penanganan kejahatan internasional," ujarnya.

Hal lainnya, juga mencakup kerja sama untuk pengelolaan sumber daya kelautan yang berkelanjutan, kerjasama mengatasi masalah lingkungan laut serta kerja sama teknis dalam ilmu kelautan. IMSS tahun ini diikuti 259 peserta dari 37 negara sahabat.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1875 seconds (0.1#10.140)