Polri dan PB Inspira Kembali Gelar Program Percepatan Vaksinasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Program Percepatan Vaksinasi Nasional kembali digelar Polri dan Pengurus Besar Inisiator Perjuangan Ide Rakyat (PB Inspira). Kali ini, kegiatan dilakukan di Pondok Pesantren Modern Assalam Sukabumi, Jawa Barat.
Tema kegiatan vaksin dalam rangka HUT ke-76 RI itu adalah 'Santri Tangguh, Indonesia Tumbuh'. Pesertanya sebanyak 2.028 orang yang terdiri dari santri, pengurus pondok, hingga warga sekitar.
Kegiatan itu berjalan kondusif. Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Ahmad Dofiri, Pimpinan Pondok Assalam KH Encep Hadiana, hingga Ketua Umum PB Inspira Rizqi Fathul Hakim meninjau langsung lokasi vaksinasi di Auditorium Pondok Pesantren Assalam.
Ketua Umum PB Inspira Rizqi Fathul Hakim menjelaskan, kegiatan di pondok pesantren tertua di Sukabumi ini adalah sinergi lanjutan antara PB Inspira dan Polri. Sebelumnya, mereka menggelar program vaksinasi nasional di IPB Bogor.
"Kegiatan ini adalah lanjutan dari kegiatan vaksinasi nasional yang kami selenggarakan sebelumnya di IPB Bogor. Namun kali ini kami mengarahkan fokus kami kepada pondok pesantren . Karena menurut kami pondok pesantren harus menjadi salah satu skala prioritas dalam program percepatan vaksinasi nasional, mengingat jumlah santri dan ulama yang hampir 20 juta di seluruh Indonesia," ujarnya dalam rilis yang diterima, Rabu (18/8/2021).
Dia menambahkan, selama pandemi Covid-19 ini tak sedikit ulama atau pengajar di pondok pesantren yang meninggal dunia. Hal tersebut menjadi pertimbangan utama bagi PB Inspira untuk menjadikan pesantren sebagai salah satu sentra vaksinasi nasional.
"Selama pandemi Covid-19 ulama banyak yang menjadi korban. Menurut data yang dirilis MUI, jumlah ulama yang meninggal mencapai 584 jiwa. Hal ini tentu menjadi perhatian serius bagi kami untuk melindungi ulama dan juga santri di pondok pesantren. Dan program vaksinasi ini ditujukan untuk melindungi ulama dan santri di pondok pesantren," katanya.
Sekretaris Jenderal PB Inspira Dinal Gusti menambahkan, kegiatan vaksinasi nasional di Pondok Pesantren Assalam itu merupakan wujud tanggung jawab moral PB Inspira untuk bahu-membahu bersama pemerintah dalam hal ini Polri untuk mempercepat terwujudnya herd immunity di Indonesia.
"Sebagai pemuda, kami sangat terpanggil untuk terlibat dalam Kegiatan Percepatan Vaksinasi Nasional ini. Ini untuk kali kedua kami diberikan kepercayaan oleh Mabes Polri," katanya.
Dia menyampaikan terima kasih kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Wakabareskrim Polri Irjen Pol Syahar Diantono, Kapolda Jawa Barat Irjen Ahmad Dofiri, Dirtipidsiber Bareskrim PolriBrigjen Asep Suheri, dan Koorspripim Kapolri Kombes Dedy Murti.
"Dan seluruh tenaga kesehatan baik itu dari Polri, Polda Jabar, Unisba Bandung, STIKES Sukabumi, Dinkes Sukabumi, dan RS Lemdiklat Stupa. Dan kami juga berterima kasih kepada para volunteer dari Ponpes Assalam dan juga mahasiswa IPB yang turut menyukseskan kegiatan kemanusiaan ini."
Tema kegiatan vaksin dalam rangka HUT ke-76 RI itu adalah 'Santri Tangguh, Indonesia Tumbuh'. Pesertanya sebanyak 2.028 orang yang terdiri dari santri, pengurus pondok, hingga warga sekitar.
Kegiatan itu berjalan kondusif. Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Ahmad Dofiri, Pimpinan Pondok Assalam KH Encep Hadiana, hingga Ketua Umum PB Inspira Rizqi Fathul Hakim meninjau langsung lokasi vaksinasi di Auditorium Pondok Pesantren Assalam.
Ketua Umum PB Inspira Rizqi Fathul Hakim menjelaskan, kegiatan di pondok pesantren tertua di Sukabumi ini adalah sinergi lanjutan antara PB Inspira dan Polri. Sebelumnya, mereka menggelar program vaksinasi nasional di IPB Bogor.
"Kegiatan ini adalah lanjutan dari kegiatan vaksinasi nasional yang kami selenggarakan sebelumnya di IPB Bogor. Namun kali ini kami mengarahkan fokus kami kepada pondok pesantren . Karena menurut kami pondok pesantren harus menjadi salah satu skala prioritas dalam program percepatan vaksinasi nasional, mengingat jumlah santri dan ulama yang hampir 20 juta di seluruh Indonesia," ujarnya dalam rilis yang diterima, Rabu (18/8/2021).
Dia menambahkan, selama pandemi Covid-19 ini tak sedikit ulama atau pengajar di pondok pesantren yang meninggal dunia. Hal tersebut menjadi pertimbangan utama bagi PB Inspira untuk menjadikan pesantren sebagai salah satu sentra vaksinasi nasional.
"Selama pandemi Covid-19 ulama banyak yang menjadi korban. Menurut data yang dirilis MUI, jumlah ulama yang meninggal mencapai 584 jiwa. Hal ini tentu menjadi perhatian serius bagi kami untuk melindungi ulama dan juga santri di pondok pesantren. Dan program vaksinasi ini ditujukan untuk melindungi ulama dan santri di pondok pesantren," katanya.
Sekretaris Jenderal PB Inspira Dinal Gusti menambahkan, kegiatan vaksinasi nasional di Pondok Pesantren Assalam itu merupakan wujud tanggung jawab moral PB Inspira untuk bahu-membahu bersama pemerintah dalam hal ini Polri untuk mempercepat terwujudnya herd immunity di Indonesia.
"Sebagai pemuda, kami sangat terpanggil untuk terlibat dalam Kegiatan Percepatan Vaksinasi Nasional ini. Ini untuk kali kedua kami diberikan kepercayaan oleh Mabes Polri," katanya.
Dia menyampaikan terima kasih kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Wakabareskrim Polri Irjen Pol Syahar Diantono, Kapolda Jawa Barat Irjen Ahmad Dofiri, Dirtipidsiber Bareskrim PolriBrigjen Asep Suheri, dan Koorspripim Kapolri Kombes Dedy Murti.
"Dan seluruh tenaga kesehatan baik itu dari Polri, Polda Jabar, Unisba Bandung, STIKES Sukabumi, Dinkes Sukabumi, dan RS Lemdiklat Stupa. Dan kami juga berterima kasih kepada para volunteer dari Ponpes Assalam dan juga mahasiswa IPB yang turut menyukseskan kegiatan kemanusiaan ini."
(zik)