Tancap Gas, BIN Lanjutkan Door to Door 3.000 Vaksin dan Bansos

Rabu, 21 Juli 2021 - 13:53 WIB
loading...
Tancap Gas, BIN Lanjutkan Door to Door 3.000 Vaksin dan Bansos
Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan saat meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi secara door to door di Semarang, Rabu (21/7/2021). FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Badan Intelijen Negara (BIN) menyiapkan 3.000 vaksin dan 3.000 paket bantuan sosial (bansos) untuk pelajar SMP-SMA dan warga di Semarang. Percepatan vaksinasi diperlukan agar kekebalan komunitas atau herd immunity tercapai pada akhir 2021, yaitu 70% populasi sudah disuntik vaksin. Dengan sistem door to door diharapkan dapat membantu tercapainya target tersebut.

"Bapak Presiden telah memerintahkan BIN untuk menyelenggarakan vaksinasi bagi pelajar SMP-SMA setelah sebelumnya para guru-guru telah divaksin," kata Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan saat meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi secara door to door di Semarang, Rabu (21/7/2021).

Ia melanjutkan, vaksinasi door to door dilakukan di rumah tangga, karena klaster rumah tangga meningkat tajam, apalagi zona hitam, seperti Jawa Tengah (Jateng). Pertimbangannya adalah perumahan padat penduduk dan masih minim terjangkau program vaksinasi karena keterbatasan akses mereka dan pemberlakuan PPKM Darurat, sehingga mereka takut keluar rumah untuk mendatangi kerumunan.

Baca juga: Kepala BIN Kepada Pelajar: Vaksin Menyelamatkan Diri Sendiri dan Keluarga

BIN mengadopsi sistem door to door ini dari beberapa negara, seperti Afrika, Jorgia, Eropa, Filipina, termasuk Amerika Serikat. Ternyata program door to door ini paling efektif, bisa menjangkau sampai 59-70% masyarakat secara keseluruhan di negara masing-masing. Diharapkan hal ini juga terjadi di Indonesia, oleh karena itu vaksinasi door to door terus dilakukan secara berkelanjutan.

"Hari ini, kami turun di Jawa Tengah, seperti sebelumnya di Jawa Barat dan Banten saat ini juga dilakukan serentak di lima provinsi lainnya, yaitu Jawa Barat, Banten, Kalimantan Timur, Riau, dan Sulawesi Selatan, merupakan daerah spot merah, tapi angka vaksinasi masih minim," katanya.

Menurutnya, vaksin ini penting, jadi diharapkan masyarakat Indonesia jangan termakan ucapan-ucapan yang muncul di medsos dari beberapa orang yang sangat menyesatkan. Covid-19 ini nyata. Sudah memakan korban banyak. Bukan hanya di Indonesia, semua negara mengalami ini. Semua harus proaktif untuk divaksin. Dengan vaksinasi minimal tercegah dari kematian dan memperbesar kemungkinan bisa sembuh.

Baca juga: Komisi I DPR Apresiasi Langkah Jokowi Tugaskan BIN Gelar Vaksinasi Door to Door

"WHO menegaskan pandemi ini masih panjang dan berujung menjadi penyakit musiman, oleh karena itu, kita harus terus mengantisipasi hal ini dengan menerapkan prokes dan segera vaksin untuk meningkatkan imun," katanya.

Sebagai imbauan, katanya, tentu sangat mengharapkan seluruh masyarakat disiplin dalam protokol kesehatan (prokes). Tak kalah penting adalah menggunakan masker, bahkan bisa melakukan dobel, karena ada varian baru, penularannya cepat, lebih ganas, dan bisa tembus di beberapa masker yang tipis, sehingga penerapan protokol kesehatan sebagai kunci untuk pencegahan juga hindari kerumunan lebih dari lima orang, termasuk menjaga jarak.

"Pemerintah sangat peduli menyelamatkan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, warga saling bahu membahu mendukung pemerintah. Bila kita bersatu, maka Indonesia bisa menghadapi pandemi ini. Untuk Indonesia yang sehat," tutupnya.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1547 seconds (0.1#10.140)