Suara Hati Keluarga Pimred Media Online yang Tewas Ditembak di Simalungun

Sabtu, 19 Juni 2021 - 15:35 WIB
loading...
Suara Hati Keluarga Pimred Media Online yang Tewas Ditembak di Simalungun
ilustrasi
A A A
MEDAN - Kematian Mara Salem Harahap, jurnalis yang tewas ditembak orang tak dikenal di Simalungun, Sumatera Utara, masih menyisakan sedih bagi keluarganya. Sebelum pimred media online ini meninggal, keluarganya mengaku tak memiliki firasat apapun.

Marsal --panggilan akrab Mara Salem, juga tak menunjukkan gelagat mencurigakan saat terakhir kali bertemu di rumah keluarga mereka pada Rabu, 16 Juni 2021 lalu.

"Enggak ada (firasat). Dia pun biasa aja (gelagatnya). Enggak ada yang aneh,. Terakhir kami ketemu tanggal 16 kemarin di rumah nenek. Waktu itu kami sama-sama melayat nenek yang meninggal," ujar Farida Isnara Harahap, kakak kandung korban, usai mendampingi autopsi di RS Bhayangkara Medan, Sabtu (19/6/2021).

Baca juga: Tragis! Terapis Cantik di Surabaya Diperkosa Hingga Jatuh Pingsan

Farida mengetahui resiko pekerjaan adiknya. Apalagi Marshal kerap mengunggah (upload) berita terkait peredaran narkoba dan judi. "Kalau masalah dia tak pernah cerita tapi dia selalu meng-upload apa pun terkait kegiatan dan berita-berita ke Facebook," pungkasnya.

Farida mengaku, penembakan terhadap Marshal bukan serangan pertama terhadap sang adik. Beberapa tahun lalu rumahnya juga pernah dirusak orang tak dikenal.

Farida menduga penyerangan terhadap Marsal saat ini juga terkait pemberitaannya. "Tiga tahun lalu Marsal juga pernah dikeroyok terkait pemberitaan," tukasnya.

Farida berharap Polisi bisa mengungkap kasus pembunuhan terhadap adiknya. Ia juga meminta agar pelaku dihukum berat. "Kami keluarga sangat kehilangan dan berharap agar Pak Kapolda dan jajarannya dapat segera menangkap pelaku," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Pemimpin Redaksi media online lassernewstoday.com, Mara Salem Harahap ditembak hingga tewas orang tak dikenal tak jauh dari rumahnya di Huta VII, Nagori Karang Anyar, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun.

Marasalem diduga dibunuh karena media online miliknya kerap memberitakan dugaan penyelewangan yang dilakukan pejabat BUMN, maraknya peredaran narkoba dan judi di Kota Pematang Siantar dan Kabupaten Simalungun. Dia juga kerap memberitakan bisnis hiburan malam yang diduga melanggar aturan.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1197 seconds (0.1#10.140)