APTI Temanggung Berbagi Bantuan untuk Warga Terkena Musibah

Rabu, 02 Juni 2021 - 07:29 WIB
loading...
APTI Temanggung Berbagi Bantuan untuk Warga Terkena Musibah
Para petani tembakau yang tergabung dalam DPC Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Temanggung, melakukan bakti sosial untuk warga yang terkena musibah. (Ist)
A A A
TEMANGGUNG - Para petani tembakau yang tergabung dalam DPC Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Temanggung, melakukan bakti sosial untuk warga yang terkena musibah.

Menurut ketua DPC APTI Temanggung, Yudha Sudarmaji berbagi kepedulian ini bentuk pengejewantahan semangat gotong royong yang merupakan salah satu nilai Pancasila.

"1 Juni diperingati sebagai Hari lahir Pancasila, kami petani tembakau berbagi, bergotong royong demi menjalankan nilai-nilai luhur bangsa untuk menanamkan kedaulatan dan nasionalisme," kata Yudha dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (02/06).

Dalam kesempatan itu, APTI Temanggung berkegiatan memberikan paket bantuan kepada warga Bonjor, Kecamatan Tretep yang rumahnya terbakar akibat korsleting listrik. Selain itu, juga memberikan bantuan kepada warga Dusun Tambaksari kec.Bansari yang terkena musibah hujan angin.

Koordinator kegiatan, Prayit mengatakan bantuan untuk korban kebakaran dan musibah hujan angin ini, diberikan kepada semua keluarga, yang rumahnya terkena musibah.

Prayit mengungkapkan, tanggal 24 Mei 2021, jam 20.50 WIB, telah terjadi musibah kebakaran yang menimpa 9 rumah dan 1 mushola di Dusun Kalitengah, desa Bonjor, Kec. Treteb. Akibatnya, terjadi kerusakan berat dan anggota keluaga semuanya selamat.

"Untuk sementara ke-38 anggota keluarga tersebut ditampung di rumah saudara dan tetangga terdekat. Juga korban hujan angin kec. Bansari juga sementara mengungsi di suadara dan tetangga terdekat," ungkap Prayit.

Musibah juga terjadi dua desa di Kec. Bansari, pada Sabtu (29/05/2021), jam 13.30 wib. Hujan lebat disertai dengan angin ribut yang menyebabkan banyak rumah yang rusak pada bagian atap rumahnya. Rerata kerugian materi di dua desa tersebut adalah bangunan dan seisi rumah dan hewan peliharaan.

Prayit bilang bahwa bantuan difokuskan untuk kepala keluarga yang rumahnya habis terbakar dan musibah hujan angin.

"Bhakti kepedulian di dua desa tersebut, walaupun tidak seberapa wujud bantuannya, tetapi sebagai wujud persaudaraan di kalangan petani tembakau dan sebagai wujud tali kasih dan kepedulian," kata Prayit. Baca: Acungkan Sajam ke Pemilik Bengkel, Residivis Beltim Kembali Masuk Bui.

Sementara itu, salah satu tokoh APTI Temanggung, Yamuhadi, mengatakan petani tembakau Temanggung sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kesetiakawanan. "Kami bergerak atas nama APTI, ini sebagai wujud bhakti kepedulian dan bukti bahwa APTI masih solid, dan berkomitmen untuk saling bergotong royong," ujarnya.

Yudha Sudarmaji menegaskan, DPC APTI Temanggung lebih memegang prinsip-prinsip nasionalisme untuk menghormati hari kelahiran Pancasila pada 1 Juni dari pada Hari TanpaTembakau Sedunia. Baca Juga: Berharap Bantuan Bupati, Perempuan Lumpuh di Pidie Jaya Ini Butuh Kursi Roda.

Menurutnya, Hari Tanpa Tembakau Sedunia merupakan seruan yang sarat kepentingan asing yang bukan murni kampanye kesehatan. "Hal itu berbeda dengan dengan 1 Juni yang merupakan seruan nasionalisme sebagai pondasi pengingat nilai nilai luhur Pancasila," tukas Yudha.
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1036 seconds (0.1#10.140)