Prabowo Maju Bersama PDIP, Nasdem: Semakin Dini Koalisi Semakin Bagus

Jum'at, 28 Mei 2021 - 08:10 WIB
loading...
Prabowo Maju Bersama PDIP, Nasdem: Semakin Dini Koalisi Semakin Bagus
Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya mengatakan bahwa dinamika di masing-masing partai berbeda dan partai sebagai instrumen politik sah saja mengajukan capres dan cawapres. Foto/dpr.go.id
A A A
JAKARTA - Partai Gerindra mengatakan bahwa ada kemungkinan Ketua Umumnya (Ketum), Prabowo Subianto bersama dengan PDIP di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Hal ini didasari hubungan baik antara Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo.

Terkait hal ini, Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya mengatakan bahwa dinamika di masing-masing partai berbeda dan partai sebagai instrumen politik sah saja mengajukan calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres).

"Semakin dini koalisi itu semakin bagus artinya itu bukan sesuatu yang dadakan. Tapi kan itu tergantung kesiapan subyektif masing-masing partai," ujar Willy saat dihubungi, Kamis (27/5/2021).

Menurut Willy, Nasdem juga mencoba menjadi partai yang membuka diri untuk publik mengedepankan putra putri terbaik Nasdem. Tapi tentu membutuhkan waktu dan membutuhkan kawan koalisi karena Nasdem sendiri tidak cukup untuk mencalonkan.

"Tentu kami harus bekerja bersamaan sekaligus, melakukan rekrutmen secara terbuka yang swlama ini metodenya konvensi dan membangun koalisi ini harus memenuhi syarat mengajukancapres cawapres," jelasnya.

Oleh karena itu, kata Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR ini, pihaknya belum memiliki calon untuk 2024 mendatang karena politik adalah sesuatu yang dinamis. Bahkan, dinamika politik Indonesia sangat cenderung akrobatik. Jadi, kalau ada partai yang sudah siap sejak awal kita harus diapresiasi sehingga masyarakat pun melihat itu.

Selain itu, Willy melanjutkan Nasdem ingin melakukan talent scouting (mencari calon) dan grooming (berbenah diri) karena sejauh ini ketersediaan panggung bagi para kandidat kita sangat terbatas. Sejauh ini panggung hanya dimiliki kepala daerah dan ketum parpol, sementara para akademisi, seniman, profesional dan aktivis itu tidak memiliki panggung sama sekali.

Sehingga, tambah dia, konvensi bisa menerabas sekat-sekat itu untuk membuat panggung yang lebih terbuka dan kemudian bisa menyeleksi tiga ranah sekaligus yakni, elektabilias, kapabilias dan integritas. Karena syarat menjadi presiden bukan hanya modal elektabilitas dan partai saja tapi mereka juga punya kapabilitas dan integritas. Baca juga: Sekjen Gerindra: Prabowo Mungkin Ada Peluang Bersama PDIP

"Itulah kemudian konsep dari enforecement publik jangan kemudian publik hanya dipaksa ide yang disuguhkan oleh partai, jadi dari awal publik sudah terlibat dalam proses seleksi itu sendiri," pungkas Willy.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1644 seconds (0.1#10.140)