Perempuan yang Tuduh Tetangga Babi Ngepet, Akhirnya Diusir Warga

Jum'at, 30 April 2021 - 13:51 WIB
loading...
Perempuan yang Tuduh Tetangga Babi Ngepet, Akhirnya Diusir Warga
Buntut dari ucapannya yang menuduh tetangganya Babi ngepet, Wati diusir warga dari kontrakannya di Kampung Baru, Desa Ragajaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor. Foto/Ist
A A A
DEPOK - Perempuan yang menuduh tetangganya melakoni aktivitas Babi ngepet sempat viral di media sosial. Namun buntut dari ucapannya itu, Wati pun terpaksa diusir dan harus hengkang dari kontrakannya di Kampung Baru, Desa Ragajaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor.

Wati diusir oleh warga yang tidak terima karena menuduh tanpa bukti dan ucapannya membuat keresahan. Padahal, Watijugasudah meminta maaf secara terbuka melalui media sosial terkait tuduhannya yang tidak benar. (Baca juga; Fitnah Tetangga Soal Babi Ngepet di Depok, Bu Wati Trending di Twitter )

“Benar (diusir) nggak ada hal-hal yang direkayasa, memang saya melihat dengan mata kepala saya sendiri. Warga sebelum ke sana (rumah Bu Wati), ke sini dulu (rumah saya),” kata Ketua RW setempat, Syarif Nurzaman, Jumat (30/4/2021). (Baca juga; Komentari Isu Babi Ngepet di Depok, Raditya Dika: Zaman Berubah, di Rumah Aja Bisa Kok Punya Uang )

Warga menganggap Wati telah merusak nama baik kampung. Wati juga dianggap tidak menyesali perbuatannya. “Warga Kampung Baru merasa tidak puas dengan klarifikasi ibu Wati, dengan ekspresi ibu Wati yang kesannya tidak berdosa, tidak bersalah. Nah itu malah memancing warga lebih gregetanlah gitu,” ungkapnya.

Sebelum mengusir Wati, beberapa warga datang ke rumah Syarif. Mereka meminta izin untuk melakukan tindakan. “Terus saya tanya apa yang mau dilakukan, mereka bilang ada yang mau lapor ada yang mau geruduk, akhirnya saya lerai. Kata saya jangan, lebih baik cari solusi terbaik, warga akhirnya minta bu Wati diusir dari kampung sini,” tukasnya.

Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan akhirnya Syarif yang datang ke rumah Wati. Ketika datang ke rumah Wati, Syarif justru diamuk. Wati merasa tidak terima, namun saat dijelaskan pelan-pelan barulah terdapat jalan tengah.

Wati pun bersedia meninggalkan kontrakan tersebut. “Dia (Wati) sempat tidak terima, dia mencak-mencak, ngamuk-ngamuk dan bahkan dia mencoba bunuh diri,” pungkasnya.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1631 seconds (0.1#10.140)