Limbah Masker Medis Bikin Mantan Petinju David Haye Bergidik

Kamis, 22 April 2021 - 03:30 WIB
loading...
Limbah Masker Medis Bikin Mantan Petinju David Haye Bergidik
Limbah Masker Medis Bikin Mantan Petinju David Haye Bergidik. Foto: Express
A A A
LONDON - Mantan juara dunia tinju asal Inggris, David Haye , belakangan fokus pada masalah lingkungan. Limbah masker medis yang jumlahnya meningkat akibat pandemi virus corona membuatnya gerah.

Haye merupakan petinju Inggris pertama yang berhasil memenangkan dua divisi berbeda yakni di kelas penjelajah dan kelas berat . Setelah 16 tahun berkarier di dunia olahraga tinju profesional, dia memutuskan pensiun pada 2018.



Dua tahun setelah Haye gantung sarung tinju, dunia dilanda pandemi virus corona yang memaksa orang menggunakan masker. Fenomena tersebut membuat pria kelahiran London, 40 tahun silam, merasa prihatin terhadap dampaknya terhadap lingkungan.

“Ada 129 juta masker medis per bulan yang dibuang ke tempat pembuangan sampah dan terbawa ke lautan kita. Ini menjadi masalah besar,” kata Haye dikutip Express, Kamis (22/4/2021).

Belajar dari koleganya yang tinggal di Vietnam— negara dengan penduduk yang terbiasa menggunakan masker kain, Haye memulai kampanye masker kain tiga lapis yang dapat dicuci. Tak cuma itu, dia juga menggunakan sebagian besar tabungannya untuk memproduksi masker jenis itu.

“Jauh sebelum pandemi, 90 persen orang Vietnam sudah terbiasa pakai masker yang bisa dicuci, dan itu merayap ke budaya mereka. Jadi (kampanye masker kain di Inggris, red) adalah langkah kecil yang bisa saya lakukan untuk tujuan besar,” lanjut Haye.

Pria yang pernah memenangkan sabuk WBO, WBA dan WBC kelas penjelajah pada 2008 itu juga menggandeng figur publik lain untuk kampanye masker kain. Salah satu yang diajak bekerja sama adalah juara dunia Formula 1 (F1) Lewis Hamilton.

Ketika melakoni balapan F1 di Sirkuit Silverstone, Inggris, tahun 2020 lalu, Hamilton menggunakan masker besutan perusahaan David Haye. Dia berharap dengan kampanye masker kain itu, masyarakat khususnya di Inggris bisa membantu menekan jumlah limbah masker medis.
(sha)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2688 seconds (0.1#10.140)