Metode Budidaya Hidroponik Dinilai Sesuai dengan Kondisi NTT

Jum'at, 16 April 2021 - 22:58 WIB
loading...
Metode Budidaya Hidroponik Dinilai Sesuai dengan Kondisi NTT
Metode budidaya hidroponik di Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan karakteristik keunggulannya menjadi relevan dengan kondisi lahan di beberapa daerah di NTT. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Metode budidaya hidroponik di Nusa Tenggara Timur (NTT) sedang dikembangkan oleh Yayasan Felix Maria Go (YFMG). Hal ini sebagai bentuk cinta kasih yang berkelanjutan bagi warga masyarakat di sana, yang mana nantinya bisa mendapatkan hasil sayur dan buah yang lebih variatif dan dapat menjadi pilihan konsumsi yang sehat.

Hidroponik merupakan metode budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilles. Teknologi ini adalah terapan di bidang pertanian yang menggunakan media air secara terbatas untuk memproduksi sayuran dan buah-buahan.



Adapun salah satu kelebihan sistem ini adalah penggunaan lahan lebih efisien. Tanaman berproduksi tanpa menggunakan tanah. Kuantitas dan kualitas produksi lebih tinggi dan lebih bersih, begitupun penggunaan pupuk dan air lebih efisien.

“Karakteristik keunggulan ini menjadi relevan dengan kondisi lahan di beberapa daerah di NTT,” ujar Fransiscus Go sebagai ketua Yayasan Felix Maria Go (YFMG).

“Dengan karakter lahan kering dan air yang terbatas di NTT menjadi pertimbangan pilihan untuk penerapan inovasi pertanian hidroponik,” tambahnya.

Untuk itu, YFMG menggandeng tim pertanian Nara Kupu Village (NKV) Depok untuk mengembangkan serta membentuk implementasi hidroponik di beberapa daerah di NTT. Terlebih NTT baru saja mengalami bencana alam yang berdampak kerusakan di beberapa tempat.

“Kita akan membuat beberapa model percontohan di beberapa titik melibatkan berbagai elemen masyarakat terutama generasi muda dan tokoh agama, sehingga memudahkan metode proses pembelajaran dan penerapannya,” tutur Fransiscus Go bahwa inilah wujud cinta kasih YFMG untuk NTT.

Mendapat kepercayaan dari YFMG, maka tim NKV yang dipimpin oleh Stalino Saerang menyatakan siap untuk terlibat dan menunjuk putra daerah NTT yaitu Harry Zulkifli Sjahjaria, sebagai perwakilan sekaligus project manager program hidroponik untuk berangkat dan mengajarkan ilmu pertanian hidroponik kepada masyarakat NTT.



Fransiscus Go berharap dengan metode hidroponik ini, cocok dengan kondisi daerah yang kekurangan dan keterbatasan air, sehingga penggunaannya juga harus efisien. Selain itu manfaat lain dari hidroponik adalah mendapatkan hasil sayur dan buah yang lebih variatif dan dapat menjadi pilihan konsumsi yang sehat.

“Dalam jangka panjang bisa mendatangkan manfaat ekonomi dan berdampak pada kehidupan masyarakat NTT,” tutup Fransiscus Go.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2771 seconds (0.1#10.140)