DPR Sebut Cegah Jaringan Terorisme Harus Massif dan Libatkan Semua Elemen

Rabu, 31 Maret 2021 - 22:32 WIB
loading...
DPR Sebut Cegah Jaringan Terorisme Harus Massif dan Libatkan Semua Elemen
Anggota Komisi III DPR Wayan Sudirta mengatakan, pencegahan aksi dan jaringan terorisme harus dilakukan massif dan melibatkan seluruh elemen bangsa. Foto/Ilustrasi/Bom Makassar/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Wayan Sudirta mengatakan, pencegahan terhadap aksi jaringan terorisme harus dilakukan secara massif dan melibatkan seluruh elemen bangsa dan tokoh-tokoh masyarakat. Wayan cukup sepakat dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa teroris tidak terkait dengan satu agama manapun.



Wayan menambahkan, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebagai institusi resmi negara dalam upaya memberantas terorisme harus mendapat dukungan dari semua pihak. "Terorisme itu ancaman luar biasa dalam kehidupan berbangasa dan bernegara untuk itu diperlukan langkah-langkah pencegahan dengan program yang luar biasa juga," tuturnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, Komisi III DPR RI sendiri telah memberikan dukungan konkrit terhadap program pemberantasan teorisme dengan menaikan jumlah anggaran bagi BNPT pada tahun 2021 ini. Pada tahun 2020 BNPT memiliki anggaran sebesar Rp 516 miliar.

Sedangkan untuk tahun 2021 Komisi III DPR RI telah menyetujui kenaikan anggaran BNPT sebesar Rp 515,9 miliar dengan ajuan tambahan Rp 304,7 miliar. "Dukungan komisi III diantaranya dilakukan untuk program peningakatan sistem teknologi dan informasi sebagai upaya optimalisasi bagi BNPT dalam program memberantas terorisme," jelasnya.

Menurut dia, ketika bicara anggaran hal ini tidak dapat cukup hanya melihat dari sisi nominal saja. Kata dia, evaluasi terhadap program dan rencana strategis yang sedang dan akan dilakukan harus menjadi perhatian semua.

"Parameter yang jelas dan terukur harus sama-sama kita terapkan dalam melakukan evaluasi terhadap hal ini. Secara umum sebenarnya negara sudah membuktikan komitmennya dalam upaya memberantas terorisme dengan anggaran yang dinilai cukup dengan sesuai dengan program yang telah diajukan," katanya.

Dari sisi pencegahan dan pengungkapan, jika dirinya lihat catatan kepolisian, awal tahun ini, kepolisian sudah menangkap 19 terduga teroris di lima lokasi penangkapan di tiga kabupaten berbeda. Sebelumnya, kata dia, sebanyak 26 tersangka teroris juga ditangkap. Tiga di antaranya perempuan.

"Estimasinya menurut pakar, masih ada sekitar 1.200 anggota teroris se-Indonesia. Jumlah itu diambil dari 470 anggota mereka yang sudah dipidana terorisme dan keluar dari penjara. Asumsinya separuh dari angka itu kembali lagi ke jaringan (teroris), dan 50% lainnya berhasil dideradikalisasi," ungkapnya.

Dia melanjutkan, diperkirakan satu orang menjaring atau merekrut lima orang, maka keluar angka 1.200 itu. "Itulah mengapa ketika dikatakan deradikalisasi sukses atau berhasil, saya kira masih 50:50, karena rata-rata di dalam penjara mereka justru merekrut orang baru," ujarnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1269 seconds (0.1#10.140)