Kerap Konflik Internal, Semua Pihak Diharap Bersatu Jaga Kehormatan KNPI

Sabtu, 27 Maret 2021 - 18:26 WIB
loading...
Kerap Konflik Internal, Semua Pihak Diharap Bersatu Jaga Kehormatan KNPI
Organisasi KNPI kerap kali dirundung konflik. Bambang Irawan Ketua DPD KNPI DKI Jakarta periode 2021-2024, memiliki obsesi mengembalikkan kehormatan KNPI. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Organisasi kepemudaan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) kerap kali dirundung konflik. Bambang Irawan Ketua DPD KNPI DKI Jakarta periode 2021-2024, memiliki obsesi mengembalikkan kehormatan sejarah KNPI.

"Obsesi, saya pokokkan hanya ingin mengembalikan kehormatan sejarah Komite Nasional Pemuda Indonesia," kata Bambang Irawan, Sabtu (27/3/2021).

Untuk itu, pada risalah ini selain diharapkan dapat merangsang semangat kita untuk bersatu dan lalu kembali melakukan fungsi strategis KNPI. Saya juga ingin menguatkan gagasan, mempertajam konsep, skenario atau ini semacam proposal Musyawarah Daerah (MUSDA) penyatuan.

"Mengapa menggunakan metode 'Musda penyatuan'? Alhasil, pilihan Musda penyatuan menjawab kebuntuan persoalan-persoalan. Model gerakan ini merupakan metode yang bertahap, gradual, tidak secara radikal karena disertai dengan proses musyawarah yang bertujuan untuk mencapai kesepahaman mendasar terhadap pembenahan kelembagaan KNPI," ungkapnya.

Formulasinya? Kerangka Musda penyatuan yang jelas bersih dari terkooptasi friksi-friksi KNPI versi satu, dua atau yang lainnya. Musda penyatuan tidak menempatkan kelompok-kelompok yang saling berhadapan (vis a vis) karena menekankan pendekatan rekonsiliasi atau penyatuan kekuatan sebagai modal utama yang berorientasi pada kejayaan kembali KNPI.

"Semangat yang hadir adalah sebagai unit-unit pengurus dari semua KNPI, dan kompensasi seluruhnya mendapatkan tempat. Dalam proses merealisasikan Musda penyatuan, totalitas dan kesadaran bersama merupakan segmen utama. Semua memiliki korelasi tanggung jawab, tidak jalan sendiri- sendiri," jelas Bambang.

Terkait pencetus musda penyatuan, Bambang mengungkapkan, harusnya langsung kembali kepada senjata spiritual yakni basis kerja sama. "Di sinilah kita berbicara tentang historical KNPI yang kuat dan bisa mempersatukan sekat antar berbagai block (kelompok)," tuturnya.

Historical kata dia, yang akan menjadi lokomotif mendorong Musda penyatuan menjadi agenda bersama pemuda atau semua pihak untuk mengabdikan tenaga, waktu, dan pikirannya demi tegaknya KNPI.

"Dibutuhkan keterbukaan pikiran semacam itu, khususnya baik kepada Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) maupun unsur pemerintahan," ujarnya.

Adapun prasyaratnya menurut Bambang, pertama semua harus hadir menjadi pelopor yang menyerukan untuk kembali kepada spirit KNPI. Kedua, terbangunnya konsolidasi kekuatan dan kesadaran kolektif pemuda, dan ketiga, peran sentral pemerintah harus konsisten terhadap peran pemuda/KNPI mesti ditunjukkan keberpihakannya.

"Selain menyusun langkah-langkah taktis strategis, dialektika organisasi, dan menghindari hasutan provokasi-provokasi dari orang-orang jahat (penjajah). Yang terpenting saya ingatkan panggung Musda tidak sekadar seramonial belaka yang usai Musda lantas kembali pecah-terbelah," tutupnya.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2135 seconds (0.1#10.140)