AHY, Ketum Parpol Termuda yang Digoyang KLB

JAKARTA - Nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) belakangan ini menjadi popular di media sosial (Medsos) dan juga pemberitaan media massa. Bukan karena parasnya yang rupawan, tapi lantaran Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat itu tengah digoyang lewat Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat yang digawangi oleh Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.

AHY yang merupakan ketum parpol termuda di Indonesia ini lahir di Bandung, Jawa Barat, 10 Agustus 1978, adalah putra pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan almarhumah Kristiani Herrawati. Seperti ayahnya, pria berusia 42 tahun ini memulai karirnya di dunia militer. AHY pun meraih penghargaan lulusan terbaik dan mendapatkan Bintang Adi Makayasa pada 2000. Pangkat terakhirnya di matra Angkatan Darat (AD) adalah Mayor Infanteri, sebelum dirinya terjun ke dunia politik.

Saat berdinas di TNI AD, AHY mengemban tugas operasi pemulihan keamanan di Aceh 2002 dan operasi perdamaian PBB di Libanon 2006. Ia juga menjadi salah satu pendiri Universitas Pertahanan Indonesia. Pada 2015, AHY memimpin salah satu satuan pengamanan Ibu Kota, sebagai Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kamuning, di bawah Brigif 1/PIK, Kodam Jaya.

Pada 2016, AHY meninggalkan TNI AD dan mengikuti jejak ayah dan adiknya, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) di Partai Demokrat. AHY mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta bersama Calon Wakil Gubernur Silvyana Murni yang diusung oleh Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Meskipun kalah pada putaran pertama Pilgub DKI Jakarta 2017, AHY tetap aktif berpolitik di Partai Demokrat dan diberi tugas sebagai Komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) untuk pemenangan Pileg 2019, dengan target 5-10%. Lalu, pada Kongres V Demokrat 2020 yang digelar di Jakarta, AHY terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum Partai Demokrat Periode 2020–2025.



Suami Annisa Pohan dan ayah dari Almira Tunggadewi Yudhoyono itu juga memiliki capaian akademis yang cemerlang, semasa pendidikan yang dimulai 1997, selama tahun pertama dan kedua di Akademi Militer, ia meraih Tri Sakti Wiratama. Prestasi ini membuat AHY dipilih sebagai Komandan Resimen Korps Taruna pada 1999. Di sana, ia juga bergabung dalam Drumband Canka Lokananta Akademi Militer sebagai penabuh Bass Drum, yang sering disebut dengan “Macan Tidar”.

Semasa penugasannya di militer sebagai perwira, AHY juga menempuh pendidikan tinggi formal. AHY memiliki tiga gelar pendidikan Master yakni, Master of Science in Strategic Studies di Universitas Teknologi Nanyang, Singapura pada 2006, Master in Public Administration dari Universitas Harvard, Amerika Serikat pada 2010, serta Master of Arts in Leadership and Management dari Webster University Amerika Serikat, meraih predikat Summa Cum Laude pada 2015 dengan IPK 4.0.

Sayangnya, belum genap setahun kepemimpinannya, Demokrat diterpa angin kencang yang datang dari sejumlah pendiri, kader dan juga mantan kader Demokrat yang menyerukan agar AHY mundur sebagai Ketum. Lalu diselenggarakannya KLB dengan menjadikan Kepala Staf Presiden (KLB) Moeldoko sebagai Ketum Partai Demokrat pada KLB yang diselenggarakan di Deli Serdang, Sumut pada Jumat, 5 Maret kemarin.