Keluyuran di Selat Taiwan, Kapal Perang Berpeluru Kendali AS Diintai China

Kamis, 25 Februari 2021 - 14:37 WIB
loading...
Keluyuran di Selat Taiwan, Kapal Perang Berpeluru Kendali AS Diintai China
Kapal perusak berpeluru kendali milik Amerika Serikat, USS Curtis Wilbur. Foto/US Navy
A A A
BEIJING - Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China pada Kamis (25/2/2021) mengaku melacak dan mengintai pergerakan kapal perang berpeluru kendali milik Amerika Serikat (AS) yang beroperasi di Selat Taiwan.

Kapal perusak USS Curtis Wilbur terlihat keluyuran di selat yang sensitif bagi China dan Taiwan itu pada hari Rabu.



“China dengan tegas menentang langkah AS yang dengan sengaja menciptakan ketegangan dan mengganggu perdamaian dan stabilitas regional,” kata juru bicara Komando Teater Timur PLA, Zhang Chunhui, seperti dikutip CGTN.

Sementara itu, Armada ke-7 Angkatan Laut AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa USS Curtis telah melakukan transit rutin Selat Taiwan sesuai dengan hukum internasional dan bahwa transit kapal melalui selat tersebut menunjukkan komitmen AS terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

“Militer AS akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana saja yang diizinkan oleh hukum internasional,” kata Armada ke-7 Angkatan Laut Amerika.

Pada 22 Januari lalu, China mengesahkan undang-undang yang memberdayakan Angkatan Laut-nya untuk menggunakan kekuatan terhadap kapal asing di perairan yang dianggap sebagai wilayah kedaulatan Beijing, yang mencakup sebagian Laut China Selatan dan Timur.



Amerika Serikat telah berkali-kali menegaskan bahwa pihaknya sangat menentang peningkatan kehadiran militer China di perairan yang disengketakan, karena menganggapnya sebagai ancaman strategis bagi dirinya sendiri dan sekutu regionalnya.

Beijing mengeklaim sebagian besar wilayah Laut China Selatan sebagai wilayah kedaulatannya dan telah membangun pangkalan militer di pulau-pulau buatan. Negara itu juga mengeklaim wilayah yang disengketakan di Laut China Timur.

Amerika Serikat memandang Laut China Selatan sebagai jalur air internasional dan mengirim kapal perang untuk secara rutin berpatroli di perairan tersebut dalam apa yang disebut latihan kebebasan navigasi.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1445 seconds (0.1#10.140)