Kasus Aktif Corona di Indonesia Termasuk Tertinggi di Dunia

Minggu, 07 Februari 2021 - 17:16 WIB
loading...
Kasus Aktif Corona di Indonesia Termasuk Tertinggi di Dunia
Hampir satu tahun lamanya pandemi, namun kasus Covid-19 (virus Corona) di Indonesia hingga saat ini masih belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Hampir satu tahun pandemi, kasus Covid-19 (virus Corona) di Indonesia masih belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo pun mengatakan aktif Covid-19 di Indonesia saat ini termasuk paling tinggi di dunia.

(Baca juga: Update Corona DIY, Positif Tambah 217 Kasus, Total Jadi 23403 Orang)

"Sudah hampir 1 tahun kita bertempur berperang menghadapi Covid, namun kasusnya bukannya semakin rendah, kasus aktif kita termasuk yang tertinggi saat ini di dunia," kata Doni dalam Rapat Koordinasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 secara virtual, Minggu (7/2/2021).

(Baca juga: Pemain Bola Beken yang Pernah Terkena Virus Corona)

Tercatat kasus aktif Covid-19 di Indonesia per 6 Februari 2021 sebanyak 176.433 kasus. Sementara itu, saat ini Indonesia menurut data worldometers berada pada tiga belas diantara negara-negara dengan kasus aktif Covid-19 tertinggi.

(Baca juga: Update Corona: Positif 1.134.854 Orang, 926.980 Sembuh dan 31.202 Meninggal)

Posisi pertama kasus aktif tertinggi yakni Amerika Serikat dengan 9.777.591 kasus, Perancis 3.005.846 kasus, Inggris 1.927.871 kasus, Brazil 903.049 kasus, Belgia 652.781 kasus, Rusia 438.678 kasus, Italia 427.034 kasus, Serbia 370.704 kasus, Meksiko 278.156 kasus, Polandia 204.965 kasus, Swiss 204.667 kasus, Jerman 193.801 kasus, dan Indonesia 176.433 kasus.

Sehingga, kata Doni, jika kasus Covid-19 tidak segera dikendalikan dengan memutus rantai penularan maka tingkat keterisian rumah sakit akan semakin penuh dan tidak mampu untuk merawat pasien lagi.

"Kita memiliki pasien Covid 175.000-an orang, artinya ada 175.000 orang kasus Covid-19 saat ini di Tanah Air. Dan kalau ini tidak dikendalikan dengan memutus mata rantai penularannya, maka rumah sakit kita tidak akan mampu untuk merawat pasien," ucap Doni.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1763 seconds (0.1#10.140)