Ini Tantangan dan Peluang Kapolri Baru Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo

JAKARTA - Deputi Sekretariat Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Muhammad Hanif mengungkapkan beberapa tahun terakhir ini, khususnya pada saat pesta demokrasi baik pilkada maupun pemilu diselenggarakan, sebagian masyarakat masih menganggap Polri bermain untuk menyukseskan salah satu calon. Tentu, kata dia, hal tersebut menjadi tantangan bagi Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

"Saya menganggap bahwa, Polri sebagai institusi, dalam Undang-undang sama seperti lembaga pegiat Pemilu yang harus bersikap netral dan independen," ujarnya kepada SINDOnews, Kamis (28/1/2021).

Maka itu, dengan dilantiknya Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri baru, maka dirinya berharap Kapolri bisa menunjukkan dan membuktikan kepada masyarakat bahwa Polri tidak terlibat dalam politik praktis untuk mendukung pasangan calon, seperti dugaan yang selama ini berkembang di publik. "Jika Pilkada 2022 dan 2023 tetap dilaksanakan, maka Pak Sigit Prabowo akan menghadapi pesta demokrasi selama tiga tahun berturut-turut, yaitu Pilkada dan Pemilu," katanya.

Sebagai masyarakat sipil, dia berharap Polri bisa berkolaborasi dan bersinergi dengan pegiat pemilu dan elemen masyarakat lainnya untuk bisa melakukan pendidikan politik agar masyarakat terhindar dari hoax dan ujaran kebencian yang kini sudah merajalela di media sosial. "Kolaborasi inilah yang bisa menguatkan Polri agar stigma negatif masyarakat terhadap Polri bisa berkurang," ujarnya.

Terakhir, dia mengucapkan selamat menjalankan tugas Kapolri Listyo Sigit Prabowo. "Banyak harapan dari masyarakat bahwa Polri bisa semakin lebih baik dibawah komando Kapolri baru, dan saya ucapkan terima kasih banyak kepada Kapolri sebelumnya, Pak Idham Aziz atas perjuangannya untuk menjaga marwah institusi," pungkasnya.