Bandung Barat Zona Merah, Ruang Isolasi Pasien COVID-19 RSUD Cikalongwetan Penuh

Selasa, 19 Januari 2021 - 17:45 WIB
loading...
Bandung Barat Zona Merah, Ruang Isolasi Pasien COVID-19 RSUD Cikalongwetan Penuh
Ruang isolasi perawatan bagi pasien positif COVID-19 di RSUD Cikalongwetan, KBB penuh seiring tingginya kasus COVID-19 selepas libur awal tahun. Foto/Dok.SINDOnews
A A A
BANDUNG - Pekan kedua pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ), Kabupaten Bandung Barat (KBB) justru kembali masuk ke dalam zona merah penyebaran COVID-19 dari asalnya zona oranye.



Salah satu penyebabnya adalah karena masih munculnya kasus baru yang timbul dari klaster keluarga. Data Dinas Kesehatan KBB menyebutkan, hingga hari ini total yang terkonfirmasi ada 2.311, positif aktif 542, sembuh 1.743, dan yang meninggal dunia 35 orang.


Dirut RSUD Cikalongwetan, Ridwan Abdullah Putra mengakui, masih banyaknya kasus COVID-19 di KBB berimbas kepada keterisian ruang isolasi pasien di rumah sakit. Khusus untuk di RSUD Cikalongwetan saat ini kondisinya sudah penuh terisi oleh pasien yang menjalani isolasi.

"Sekarang bed terisi penuh, apalagi sekarang KBB zona merah lagi, ada kemungkinan pasien bisa terus bertambah," ucapnya.

Ridwan mengatakan, saat ini untuk bed yang zona merah terisi penuh oleh 8 pasien. Untuk yang bed zona kuning ada 7 pasien, mereka ada yang berasal dari KBB dan juga dari Kota Bandung. Mereka adalah pasien dengan gejala klinis dari mulai ringan hingga berat.

"Mereka harus mendapatkan perawatan secara intensif dan terpisah dari pasien umum. Apalagi yang di zona merah dan kuning," ucapnya.

Dirinya menduga, peningkatan jumlah pasien terkonfirmasi positif ini dikarenakan mobilitas warga saat libur panjang beberapa waktu lalu cukup tinggi. Banyak warga yang melakukan perjalanan ke luar daerah atau berwisata. Sehingga memicu penyebaran COVID-19 khususnya dari klaster keluarga.

"Untuk pencegahan vaksinasi kan baru mulai dan masih berjalan, jadi belum terlihat dampaknya. Kenaikan kasus terjadi karena pergerakan orang saat libur panjang. Makanya protokol kesehatan tetap harus dijaga," ujarnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1933 seconds (0.1#10.140)