Dahulukan Anak Muda Ketimbang Lansia, Media Asing Soroti Program Vaksinasi Pemerintah

Minggu, 17 Januari 2021 - 13:25 WIB
loading...
Dahulukan Anak Muda Ketimbang Lansia, Media Asing Soroti Program Vaksinasi Pemerintah
Artis Raffi Ahmad divaksin COVID-19 di Istana Merdeka, Jakarta. Foto/Al Arabiya
A A A
JAKARTA - Pemerintah secara resmi telah memulai program vaksinasi COVID-19 secara nasional. Itu ditandai dengan penyuntikan vaksin COVID-19 buatan China, Sinovac , kepada Presiden Jowo Widodo (Jokowi) sebagai orang pertama yang divaksin.

Dalam peluncuran program vaksinasi COVID-19 nasional itu, Presiden Jokowi tidak sendiri. Ada sejulah pejabat dan tokoh yang turut divaksin, salah satunya adalah Raffi Ahmad yang didapuk untuk mewakili kaum muda dan influencer media sosial.

Kebijakan ini rupanya menjadi sorotan media asing, Al Arabiya. Menurut media tersebut, tidak seperti banyak negara lainnya, Indonesia memprioritaskan vaksin untuk anak muda daripada lansia.



"Tidak seperti banyak negara, Indonesia mengatakan bermaksud untuk menginokulasi populasi pekerja muda terlebih dahulu, daripada orang tua, sebagian karena tidak memiliki cukup data dari uji klinis tentang kemanjuran (vaksin) CoronaVac pada orang tua," tulis Al Arabiya yang dinukil Sindonews, Minggu (17/1/2021).

Dalam laporannya, Al Arabiya menulis, memutuskan siapa yang harus menjadi kelompok pertama dalam antrean dosis vaksin yang terbatas telah menjadi tantangan di seluruh dunia, dengan banyak negara memprioritaskan tenaga medis yang rentan dan lansia.

Faktor lain dalam keputusan Indonesia untuk fokus memprioritaskan vaksin pada mereka yang berusia 18-59 berasal dari strategi pemerintah bahwa populasi pekerja yang lebih muda lebih mungkin untuk menyebarkan virus Corona dan karenanya memberi mereka vaksin akan mencapai kekebalan kawanan (herd immunity).



Namun di Indonesia, memasukkan kaum muda dan influencer media sosial bersama hampir 1,5 juta petugas layanan kesehatan pada putaran pertama vaksinasi adalah strategi komunikasi pemerintah yang disengaja. Hal itu diungkapkan Siti Nadia Tarmizi, seorang pejabat senior kementerian kesehatan.

"Mengimunisasi anggota keluarga yang bekerja berarti mereka tidak membawa virus ke rumah, di mana kerabat mereka yang lebih tua berada," kata Tarmizi seperti dikutip Al Arabiya dari BBC.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2003 seconds (0.1#10.140)