Kasus Harian Tembus 10 Ribu, Satgas: Jangan Remehkan Corona, Ini Soal Nyawa

Selasa, 12 Januari 2021 - 20:25 WIB
loading...
Kasus Harian Tembus 10 Ribu, Satgas: Jangan Remehkan Corona, Ini Soal Nyawa
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, satu minggu terakhir merupakan pekan yang berat dalam penanganan Covid-19. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 (virus Corona ) Wiku Adisasmito mengatakan, satu minggu terakhir merupakan pekan yang berat dalam penanganan Corona di Indonesia. Pasalnya kasus harian Corona mencapai lebih dari 10 ribu.

(Baca juga: 14.060 Dosis Vaksin Covid-19 Sinovac Tiba di Kota Bekasi)

"Mengapa saya katakan berat? Karena penambahan kasus harian Ini berimbas negatif pada efektivitas penanganan Covid-19 di negara kita," kata Wiku saat konferensi pers, Selasa (12/1/2021).

(Baca juga: Anwar Hafid: Vaksin Sinovac Jadi Harapan Baru Selamatkan Indonesia)

Dia mengatakan, penambahan kasus positif harian berimbas pada meningkatnya keterisian tempat tidur di rumah sakit. Termasuk juga berdampak pada bertambahnya beban para petugas kesehatan.

"Hal ini secara langsung dapat berdampak negatif pada keseluruhan usaha penanganan atau treatment di rumah sakit tersebut," ungkapnya.

(Baca juga: Memaknai Efikasi Vaksin Sinovac 65,3%)

Wiku mengingatkan, jika kasus Covid-19 terus meningkat maka akan menyebabkan rumah sakit penuh. Hal ini sangat berpotensi untuk menaikkan angka kematian akibat Corona. Bahkan dia menyebut bisa membuat sistem kesehatan di Indonesia lumpuh.

"Apabila sistem kesehatan kita lumpuh. Hal ini tidak hanya merugikan penderita Covid-19 semata, namun juga masyarakat umum yang membutuhkan perawatan akibat penyakit lain selain Covid-19. Utamanya mereka yang membutuhkan pelayanan kesehatan esensial seperti penderita penyakit paru dan jantung," ujarnya.

"Apabila rumah sakit di Indonesia semakin meningkat keterisiannya, maka penanganan penyakit-penyakit tersebut juga dapat menurun. Sehingga angka kematian di Indonesia bisa meningkat bukan semata-mata karena Covid-19 namun juga karena penyakit-penyakit lain yang tak dapat ditangani akibat penuhnya rumah sakit," lanjutnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1745 seconds (0.1#10.140)