Doni Monardo Ungkap Sejarah Perubahan Perilaku Jadi Ujung Tombak Tangani COVID-19

Sabtu, 19 Desember 2020 - 13:59 WIB
loading...
A A A
Kemudian terkait kolaborasi, BNPB sejak mendapat mandat penanganan COVID-19 langsung melibatkan para pakar. “Sebab, kami tidak punya pakar epidemiologi, tidak ada ahli kesehatan masyarakat, namun kami dibantu banyak teman terutama kawan-kawan semasa bertugas di Jawa Barat yang membantu program Citarum Harum. Mereka datang ke saya memberi masukan bagaimana menangani COVID-19,” tutur Doni.

Kemudian lahirlah konsep kolaborasi yang bersifat 5S-1T. Pertama, Strategi. Artinya, mengedepankan preventif promotif. Kedua, Struktur berupa kolaborasi Pentahelix berbasis komunitas.

Ketiga, Sistem yakni manajemen penanganan berbasis gotong royong. Keempat, Skill, dalam hal ini kepakaran kesehatan masyarakat, epidemiologi, medis, IT, ekonomi, sosial, budaya, dan-lain-lain). Kalimat Speed, artinya disiplin, patuh, militan. Rantai komando dari pusat hingga RT/RW sebagai kunci penanganan perubahan perilaku. (Baca juga:Satgas Bina Marga Kecamatan Cempaka Putih Perbaiki Jalan Lingkungan)

Adapun 1T adalah Target. “Targetnya adalah yang sehat tetap sehat, yang kurang sehat dan yang sakit diobati sampai sembuh,” tutup Doni.
(kri)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1399 seconds (0.1#10.140)