Pilkada, Butuh Pemimpin Berkomitmen Kuat Berantas Korupsi

Senin, 30 November 2020 - 11:30 WIB
loading...
Pilkada, Butuh Pemimpin Berkomitmen Kuat Berantas Korupsi
Pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 yang digelar 9 Desember tinggal menghitung hari. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA -
Pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 yang digelar 9 Desember tinggal menghitung hari. Masyarakat diharapkan memilih figur pemimpin yang berani memberantas korupsi.

Voxpol Center Research and Consulting baru-baru ini merilis terkait data pasangan calon yang berkontestasi pada Pilkada tentang presepsi dalam upaya memberantas korupsi.

“Praktik korupsi dipastikan akan merongrong pelayanan publik, dan menghabiskan anggaran negara dengan mengalihkannya ke tangan elite politik yang korup,” ujar Pangi Syarwi Chaniago, Direktur Voxpol Center Research and Consulting kepada wartawan, Senin (30/11/2020).

Menurut dia, pemberantasan korupsi merupakan salah satu agenda yang sangat mendasar untuk memastikan tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan.

Oleh karena itu butuh komitmen kuat dan rekam jejak calon pemimipin terkait agenda pemberantasan korupsi. “Kepala daerah ke depannya harus memimpin orkestra pemberantasan korupsi,” ujarnya.

Dia mencontohkan Pilkada Sumatera Barat. Data terbaru Voxpol Center Research and Consulting mengenai persepsi terhadap upaya pemberantasan korupsi menunjukkan 21,8% masyarakat Sumatera Barat mempercayai Mahyeldi-Audy Joinaldy sosok yang paling berani memberantas korupsi.

Pada posisi berikutnya disusul Mulyadi-Ali Mukni 19,9%, Nasrul Abit-Indra Catri 19,0%,dan Fakhrizal-Genius Umar 9,3%. Sementara yang masih merahasiakan jawaban 11,4 persen dan tidak tahu tidak menjawab 18,6%.

“Setelah menanyakan dalam bentuk simulasi pertanyaan kuesioner, menurut ibu/bapak/saudara siapakah calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Barat yang berani memberantas korupsi?” katanya.( )

Data tersebut menunjukkan pasangan Mahyeldi-Audy Joinaldy memiliki kesempatan mendapatkan empati dan meraih segmen dukungan yang lebih luas dari masyarakat Sumatera Barat yang terkenal sangat religius dengan proporsi pemilih rasional (rational choice) yang cukup tinggi.

Dia menambahkan, integritas dan komitmen antikorupsi dari pasangan kandidat akan menjadi salah satu pertimbangan pemilih dalam memutuskan pilihan politiknya.

“Itu artinya, pasangan cagub/cawagub yang bersih dari korupsi dan berani memberantas korupsi punya kans dan peluang yang lebih besar memenangkan kontestasi elektoral pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur 9 Desember mendatang,” paparnya.( )
(dam)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1797 seconds (0.1#10.140)