Ketua MPR Tekankan Pentingnya Panduan Tata Cara Touring

JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menekankan pentingnya sebuah panduan tata cara pelaksanaan berkendara berkelompok atau lebih akrab dikenal touring di jalan raya. Hal ini penting dalam rangka menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas pada saat melakukan kegiatan tersebut.

Bamsoet memaparkan data yang didapat dari Korlantas Polri selama pelaksanaan Operasi Patuh 2020 periode Juli-Agustus kemarin, terjadi pelanggaran lalu lintas sebanyak lebih dari 548.000 kasus dan kecelakaan lalu lintas sebanyak 2.338 kasus.

"Meskipun angka ini turun dari tahun yang lalu, namun terjadi peningkatan aspek fatalitas akibat kecelakaan lalu lintas, terutama para pengendara motor," kata Bamsoet saat memberikan sambutan di acara Sosialisasi 4 Pilar & Peluncuran Panduan Tata Cara Touring Berkendara Berkelompok di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Sabtu (28/11/2020).

Lebih memprihatinkan lagi, kata dia, apabila melihat aspek fatalitas tersebut, sebagian besar korbannya adalah kelompok masyarakat usia produktif antara usia 15-35 tahun. Sehingga, dengan masih tingginya angka kecelakaan, sikap berkendara dengan mengutamakan aspek keselamatan sangat diperlukan. "Tidak hanya oleh pengendara motor individu, tetapi juga pengendara motor berkelompok atau juga yang disebut touring bersama," ujarnya.

( ).

Mantan Ketua DPR ini juga menyinggung tentang banyak kejadian di masyarakat lantaran masih banyak komunitas otomotif yang belum memahami tata cara berkendara secara berkelompok dengan baik. Sehingga, hal ini justru memunculkan berbagai macam kritik dari masyarakat pengguna jalan lainnya, seperti misalnya mendapat stigma arogan, atau bahkan stigma ugal-ugalan.

"Nah inilah tugas kita semua untuk mencegah ke depan itu tidak terjadi kembali. Makannya hari ini saya sangat mendukung kegiatan yang dilakukan Ikatan Motor Indonesia yang telah berhasil menyusun buku dan video panduan tata cara berkendara sepeda motor berkelompok," pungkasnya.( ).