Satgas Covid-19: Jaga Ketersediaan Alat Material Kesehatan di Daerah

Jum'at, 27 November 2020 - 14:19 WIB
loading...
Satgas Covid-19: Jaga Ketersediaan Alat Material Kesehatan di Daerah
Satgas Penanganan Covid-19 meminta satgas Covid-19 di daerah untuk memantau dan memonitor ketersediaan alat material kesehatan di berbagai fasilitas kesehatan di daerahnya masing-masing.
A A A
JAKARTA - Satgas Penanganan Covid-19 meminta satgas Covid-19 di daerah untuk memantau dan memonitor ketersediaan alat material kesehatan di berbagai fasilitas kesehatan di daerahnya masing-masing. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengingatkan satgas daerah untuk berkoordinasi dengan pemerintah pusat jika terjadi kendala.

"Jangan sampai layanan kesehatan terhambat akibat kurangnya ketersediaan alat material kesehatan," tegas ujarnya saat memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Kantor Presiden, Kamis (26/11/2020) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Satgas Penanganan Covid-19 katanya telah mendistribusikan alat material kesehatan ke berbagai daerah pada 24 November 2020. Diantaranya, masker bedah sebanyak 24,5 juta unit, alat pelindung diri (APD) 5,8 juta unit, masker N95 sebanyak 6 juta unit, face shield sebanyak 156 ribu unit, medical gloves sebanyak 1 juta unit, portable ventilator sebanyak 1.200 unit, rapid test 1,1 juta unit, reagen PCR sebanyak 3,9 juta unit dan reagen RNA sebanyak 3,1 juta unit.

Ia menambahkan, distribusi alat material kesehatan ini merupakan bentuk nyata dukungan dari berbagai pihak terhadap upaya pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 ini. "Tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak, maka capaian ini tentunya akan sulit diraih,"

Alat material kesehatan yang sudah didistribusikan ini menjadi modal utama bagi daerah untuk dapat memasifkan 3T yaitu testing (pemeriksan), tracing (pelacakan) dan treatment (perawatan).

Satgas Covid-19 meminta seluruh daerah untuk memaksimalkan penggunaan alat material kesehatan yang sudah didistribusikan. "Jika ada kendala, segera koordinasikan dengan pemerintah pusat agar segera dicari jalan keluarnya," imbuh Wiku.
(ars)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1598 seconds (0.1#10.140)