Susi Pudjiastuti Tunggu Ajakan Makan Leonardo DiCaprio Ketimbang Tanggapi Edhy Prabowo

JAKARTA - Jagat maya dihebohkan dengan riuhan netizen yang meminta agar Susi Pudjiastuti kembali menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP). Hal itu menjadi ramai usai tertangkapnya Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo pada Rabu, 25 November 2020 dini hari kemarin, hingga menjadi tersangka kasus suap ekspor benih lobster (benur).

Benar saja, ‘Bu Susi’ jadi trending di Twitter. Publik menilai ketegasan yang dimiliki Susi, mulai dari kebijakan menenggelamkan kapal asing ilegal hingga menolak membuka keran ekspor benur dinilai tepat dan berpihak pada kekayaan alam Indonesia. (Baca juga: Apresiasi Kinerja KPK, Fadli Zon: Moga Bisa Temukan Harun Masiku)

Merespons hal itu, dalam sebuah sesi wawancara Susi mengatakan dirinya belum ingin berkomentar banyak. Perihal komitmen menjaga potensi kekayaan laut Indonesia, kata Susi, dirinya akan terus konsisten akan hal itu. Tak hanya saat menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan pada 2014-2019, bahkan jauh sebelum itu. “Kalau saya viral, itu sudah sering. Tentang lingkungan, ekosistem, laut, itu dari tahun sebelum 2005 Susi sudah ngomong itu,” ujar Susi dalam wawancara tersebut, dikutip pada Kamis (26/11/2020). (Baca juga: Ini 10 Fakta Penangkapan Edhy Prabowo oleh KPK)

Tak ayal kebijakan-kebijakan Susi saat menjabat mendapat banyak respons, sampai-sampai aktor kenamaan dunia Leonardo Dicaprio ikut memuji ketegasan Susi, pada 2017 silam. Leonardo menyebut Susi menjadi contoh baik dalam hal pengelolaan ikan dan pemantauan kapal. (Baca juga: Apresiasi Penangkapan Edhy Prabowo, Febridiansyah Juga Sindir KPK)

“Ya, Leonardo itu menyumbangkan banyak gajinya dari main film untuk membantu tentang climate change, tentang healthy ocean, makanya dia kasih apresiasi. Saya masih belum mengundang (Leonardo) makan, yang saya tunggu Leonardo yang ngundang saya makan malam, gitu,” kata Susi.

Saat Leonardo menjadi Duta Perdamaian PBB kala itu, dia menyebut aksi Susi menindak kapal asing ilegal yang beroperasi di Indonesia memberikan contoh upaya menuju era transparansi pengelolaan perikanan serta sistem pemantauan kapal perikanan.