Vaksin Terbukti Dapat Mengeradikasi Penyakit Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita sekaligus Anggota Yayasan Orang Tua Peduli, dr Endah Citraresmi mengungkapkan vaksin terbukti mengeradikasi beberapa penyakit infeksi .
Endah pun mengungkapkan berbagai infeksi yang sudah dikenal dari sejak zaman dahulu kala dan bisa menimbulkan banyak masalah, dari kecacatan maupun kematian. Salah satu contohnya yakni Polio.
"Ini menimbulkan kecacatan. Jadi pincang bahkan sebagian bisa meninggal ya. Zaman saya dulu ada yang masih pincang seperti ini. Meskipun untuk zaman sekarang alhamdulillah kita sudah berhasil mengeradikasi Polio sehingga kita tidak, jarang sekali menemukan kasus-kasus seperti ini lagi," kata Endah dalam dialog KPC PEN secara virtual, Selasa (24/11/2020).
Lalu, kata Endah, ada Difteri. Difteri, kata Endah, bisa menimbulkan selaput di tenggorokan sehingga menutup jalan napas bahkan bisa menyerang ke jantung dan terjadi kematian.
( ).
Selanjutnya, Tetanus. Tetanus menyebabkan kaku otot yang sangat nyeri dan bisa menimbulkan kematian. Kemudian, batuk rejan atau pertusis. “Ini bisa mematikan terutama pada bayi-bayi kecil ya," kata Endah.
Kemudian, penyakit yang mengenai ke hati, Hepatitis B, Hepatitis A, bisa terjadi gagal hati. "Bahkan kalau Hepatitis B sebagian bisa berkomunikasi menjadi kanker hati atau sirosis hati,” jelas Endah.
( ).
Selanjutnya TBC. "Penyakit ini masih sangat banyak ditemui di negara kita ya. Bisa menyebabkan infeksi di berbagai organ, di otak, tulang, ginjal dan bawa organ-organ lain yang bisa mematikan."
Ada juga demam tifoid. "Demam tifoid ini masih banyak kita temukan di Indonesia, bisa menyebabkan kesakitan bolak-balik harus dirawat karena dikenal tifoid ya,” kata Endah.
Lalu, cacar air. Cacar air ini, kata Endah, bisa mengenai anak yang ringan tetapi bisa berat dan mengancam jiwa terutama kalau kena ke bayi, ke dewasa dan orang dengan gangguan kekebalan tubuh.
Ada juga Gondongan. "Ini kena kanker kelenjar liur atau parotis sehingga bengkak dan nyeri," ungkap Endah.
Lalu ada Rubella. "Kalau Rubella problemnya adalah bisa mengenai ibu hamil sehingga janinnya nanti menjadi cacat atau yang kita sebut sindrom rubella kongenital," katanya.
Kemudian, Campak. Kata Endah, Campak sangat menular bahkan bisa menyebabkan kematian pada anak kecil, akibat komplikasi berupa pneumonia maupun radang otak.
Ada juga hemophilus influenzae tipe B, lalu pneumococcus. Keduanya, kata Endah, juga bisa menyebabkan penyakit radang paru-paru, lalu pada otak.
Selain itu, Rotavirus. Ini, kata Endah, penyebab penyakit diare yang sangat berbahaya karena menyebabkan dehidrasi berat.
Kemudian influenza. "Influenza menyebabkan penyakit saluran napas menyerang ke hidung tenggorokan paru-paru seperti Covid ya," ungkap Endah.
( Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024 ).
Karena itu, kata Endah, dengan vaksin akan berfungsi menyiapkan tubuh untuk melawan penyakit lebih cepat lebih efektif sehingga kita tidak sakit. "Ini konsepnya," tegasnya.
"Kalau kita kena kuman, maka pada saat ada infeksi tubuh kita akan membentuk kekebalan tubuh, membentuk antibodi, lalu antibodi yang akan melawan kuman tersebut akhirnya kumannya bisa dihilangkan dari tubuh. Dan kita kemudian sehat selalu terbentuk kekebalan untuk perlindungan di kemudian hari," jelas Endah.
Endah pun mengungkapkan berbagai infeksi yang sudah dikenal dari sejak zaman dahulu kala dan bisa menimbulkan banyak masalah, dari kecacatan maupun kematian. Salah satu contohnya yakni Polio.
"Ini menimbulkan kecacatan. Jadi pincang bahkan sebagian bisa meninggal ya. Zaman saya dulu ada yang masih pincang seperti ini. Meskipun untuk zaman sekarang alhamdulillah kita sudah berhasil mengeradikasi Polio sehingga kita tidak, jarang sekali menemukan kasus-kasus seperti ini lagi," kata Endah dalam dialog KPC PEN secara virtual, Selasa (24/11/2020).
Lalu, kata Endah, ada Difteri. Difteri, kata Endah, bisa menimbulkan selaput di tenggorokan sehingga menutup jalan napas bahkan bisa menyerang ke jantung dan terjadi kematian.
( ).
Selanjutnya, Tetanus. Tetanus menyebabkan kaku otot yang sangat nyeri dan bisa menimbulkan kematian. Kemudian, batuk rejan atau pertusis. “Ini bisa mematikan terutama pada bayi-bayi kecil ya," kata Endah.
Kemudian, penyakit yang mengenai ke hati, Hepatitis B, Hepatitis A, bisa terjadi gagal hati. "Bahkan kalau Hepatitis B sebagian bisa berkomunikasi menjadi kanker hati atau sirosis hati,” jelas Endah.
( ).
Selanjutnya TBC. "Penyakit ini masih sangat banyak ditemui di negara kita ya. Bisa menyebabkan infeksi di berbagai organ, di otak, tulang, ginjal dan bawa organ-organ lain yang bisa mematikan."
Ada juga demam tifoid. "Demam tifoid ini masih banyak kita temukan di Indonesia, bisa menyebabkan kesakitan bolak-balik harus dirawat karena dikenal tifoid ya,” kata Endah.
Lalu, cacar air. Cacar air ini, kata Endah, bisa mengenai anak yang ringan tetapi bisa berat dan mengancam jiwa terutama kalau kena ke bayi, ke dewasa dan orang dengan gangguan kekebalan tubuh.
Ada juga Gondongan. "Ini kena kanker kelenjar liur atau parotis sehingga bengkak dan nyeri," ungkap Endah.
Lalu ada Rubella. "Kalau Rubella problemnya adalah bisa mengenai ibu hamil sehingga janinnya nanti menjadi cacat atau yang kita sebut sindrom rubella kongenital," katanya.
Kemudian, Campak. Kata Endah, Campak sangat menular bahkan bisa menyebabkan kematian pada anak kecil, akibat komplikasi berupa pneumonia maupun radang otak.
Ada juga hemophilus influenzae tipe B, lalu pneumococcus. Keduanya, kata Endah, juga bisa menyebabkan penyakit radang paru-paru, lalu pada otak.
Selain itu, Rotavirus. Ini, kata Endah, penyebab penyakit diare yang sangat berbahaya karena menyebabkan dehidrasi berat.
Kemudian influenza. "Influenza menyebabkan penyakit saluran napas menyerang ke hidung tenggorokan paru-paru seperti Covid ya," ungkap Endah.
( Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024 ).
Karena itu, kata Endah, dengan vaksin akan berfungsi menyiapkan tubuh untuk melawan penyakit lebih cepat lebih efektif sehingga kita tidak sakit. "Ini konsepnya," tegasnya.
"Kalau kita kena kuman, maka pada saat ada infeksi tubuh kita akan membentuk kekebalan tubuh, membentuk antibodi, lalu antibodi yang akan melawan kuman tersebut akhirnya kumannya bisa dihilangkan dari tubuh. Dan kita kemudian sehat selalu terbentuk kekebalan untuk perlindungan di kemudian hari," jelas Endah.
(zik)