Duh, Gelombang Pertama Covid-19 di Indonesia Belum Selesai

Sabtu, 07 November 2020 - 14:20 WIB
loading...
Duh, Gelombang Pertama Covid-19 di Indonesia Belum Selesai
Pakar Imunisasi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) sekaligus Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Sri Rezeki S mengatakan gelombang pertama Covid-19 di Indonesia belum selesai. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Beberapa negara di dunia termasuk di Eropa telah memasuki gelombang kedua Covid-19. Bahkan di Amerika Serikat telah memasuki gelombang ketiga Covid-19. Lalu, bagaimana yang terjadi di Indonesia?

“Begini kalau kita lihat berita-berita dari negara lain, mereka ini sudah takut ada second wave atau gelombang kedua gitu. Nah karena mereka gelombang satunya sudah selesai dan mereka memasuki musim dingin dan mereka takut virusnya aktif kembali dan membuat gelombang baru gitu,” ungkap Pakar Imunisasi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) sekaligus Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Sri Rezeki S. Hadinegoro dalam diskusi Kupas Tuntas Seputar Vaksin dan Imunisasi di Adaptasi Kebiasaan Baru secara virtual, Sabtu (7/11/2020). (Baca juga: Puskesmas Akan Dimaksimalkan Sebagai Garda Utama Hadapi Corona)

Sri menegaskan gelombang pertama Covid-19 di Indonesia masih belum selesai. Bahkan puncak Covid-19 belum tercapai. “Tapi apa yang terjadi di negara kita? Negara kita ini gelombang satu saja belum selesai. Puncaknya belum tercapai, nah ini kenapa ini yang menjadi masalah sebetulnya,” katanya. (Baca juga: Gelombang Kedua COVID-19 di Eropa Akibat Anggap Enteng Protokol Kesehatan)

Artinya, kata Sri bahwa transmisi penularan Covid-19 di Indonesia masih terus terjadi. “Berarti transmisi infeksinya ini masih terjadi gitu loh. Jadi ini masih ada penularan. Nah ini sebetulnya yang harus menjadi konsen kita sebagai orang kesehatan, ini bagaimana mengatasinya,” tegasnya.

Sri pun meminta agar protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun) dijalankan dengan disiplin sehingga mengurangi potensi penularan. “Kalau menurut saya yang kita sebut seperti 3M itu dikerjakan dengan baik, dengan disiplin tinggi, itu sebetulnya bisa mengurangi banyak sekali untuk penularan,” katanya.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1202 seconds (0.1#10.140)