Soal Rahayu, Pengamat: Pejabat Publik Harus Siap dengan Kritikan

Kamis, 29 Oktober 2020 - 18:33 WIB
loading...
Soal Rahayu, Pengamat: Pejabat Publik Harus Siap dengan Kritikan
Pengamat Politik Rachmayanti Kusumaningtyas menilai Saraswati seharusnya sadar jika kehidupan pribadinya bakal diakses masyarakat, termasuk memantik kritikan. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Respons Calon Wakil Walikota Tangerang Selatan Rahayu Saraswati terhadap kritik warganet yang kembali mengunggah foto lamanya dinilai terlalu berlebihan (lebay).

(Baca juga: Bertemu Menlu AS Pompeo, Jokowi Ingin Kerja Sama Ekonomi dan Pertahanan Meningkat)

Pengamat Politik Rachmayanti Kusumaningtyas menilai Saraswati seharusnya sadar jika kehidupan pribadinya bakal diakses masyarakat, termasuk memantik beragam reaksi dan kritik.

(Baca juga: Charlie Hebdo Kembali Berulah: Pajang Kartun Cabul Erdogan)

"Sebagai pejabat publik, apalagi calon wakil kepala daerah, Saras seharusnya sadar jika seluruh kehidupan pribadinya akan diakses oleh publik, akan dikritisi dan seterusnya. Bahkan di Tangsel ini urusan keluarga dan urusan pribadi calon lain juga dipertanyakan netizen, itu biasa saja," ujar Rachmayanti, Kamis (29/10/2020).

Menurut dia, rencana Saraswati yang akan memperkarakan warga Tangsel ke kepolisian menunjukan karakter keponakan Prabowo Subianto itu dalam menghadapi persoalan.

"Saya kok melihat apa yang akan dilakukan Saras, melaporkan salah seorang pemilik akun dengan ancaman UU ITE, menjadi karakter yang akan terus dilakukan Saras. Tidak mengedepankan dialog, Saras justru bertindak represif, padahl itu warganya atau calon warganya. Jadi dia belum terpilih saja sudah begitu, bagaimana nanti jika terpilih, setiap kritik yang disuarakan masyarakat bisa saja berakhir dengan jerat UU ITE," ujarnya.

Dia berpendapat, Tangsel mempunyai budaya kekeluragaan yang kental. Karena itu, setiap persoalan yang terjadi, akan lebih dulu diutamakan dialog. Namun, cara tersebut tak dilakukan Saraswati. Di sisi lain, Rachmayanti menilai, Saraswati seperti sengaja membuat perkara tampak besar demi mengundang simpati publik.

"Saras sepertinya benar-benar memanfaatkan kasus ini sebagai panggung pencitraan. Dia menampakkan seolah-olah menjadi korban, dan berharap mendapat simpati dan dukungan masyarakat, padahal memaafkan justru akan menuai simpati. Tapi sekali lagi itu memang kembali pada karakter pribadi, memaafkan memang barang sangat mewah," katanya.

Sekadar diketahui, foto kehamilan Rahayu muncul dengan komentar yang tak sedap di media sosial Facebook. Foto lama yang telah diposting Rahayu di akun media sosial pribadinya tersebut memperlihatkan seluruh perut Sara yang terbuka.

Pemilik akun Bang Djoel kembali mengunggah foto tersebut di akun Facebook, sembari menempatkan komentar yang dianggap melecehkan. "Yg mau coblos udelnya silakan..Udel dah diumbar..pantaskah jadi panutan apalagi pemimpin tangsel ??" begitu tulisnya.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2239 seconds (0.1#10.140)