Tekan Kematian Akibat Covid-19, Kemenkes Minta Warga Manfaatkan Posbindu

Kamis, 15 Oktober 2020 - 07:01 WIB
loading...
Tekan Kematian Akibat Covid-19, Kemenkes Minta Warga Manfaatkan Posbindu
Kemenkes mendorong penguatan Posbindu untuk menekan angka kematian Covid-19 dari orang dengan penyakit penyerta. Foto: dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendorong penguatan Pos Binaan Terpadu (Posbindu) untuk menekan angka kematian Covid-19 dari orang dengan penyakit penyerta (komorbid). Penyandang penyakit tidak menular (PTM) terkonfirmasi Covid-19 berpotensi besar mengalami perburukan klinis sehingga meningkatkan risiko kematian.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes Cut Putri Arianie mengatakan, dalam rangka mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya upaya promotif-preventif, Kemenkes telah melakukan kegiatan monitoring dan skrining secara berkala dengan melibatkan peran serta masyarakat melalui Posbindu. (Baca: 7 Amalan Saat Berwudhu dan Keutamaannya)

Cut menyebutkan hingga kini dari 80.000 desa tercatat 60.000 desa telah memiliki Posbindu. Ke depan ditargetkan setiap satu desa terdapat satu Posbindu. Kendati demikian, cakupan masyarakat untuk melakukan skrining masih sangat rendah. Hal ini dikarenakan Posbindu tidak memberikan pengobatan bagi para pasien sehingga banyak masyarakat enggan memanfaatkannya.



“Pengobatan adanya di Puskesmas oleh karenanya kami terus memberikan edukasi dan penguatan informasi agar masyarakat mau memanfaatkan Posbindu untuk melakukan deteksi dini secara berkala, ini kita terus dorong,” jelas Cut melalui rilis yang diterima Sindo Media kemarin.

Selain memanfaatkan Posbindu, deteksi dini juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan BPJS Kesehatan yang dimiliki melalui Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Polanis). Secara rutin mereka terus dipantau kesehatannya serta dapat melakukan konsultasi dengan para dokter secara online melalui telekonsultasi. Kolaborasi keduanya diharapkan dapat meningkatkan upaya deteksi dini, penemuan, dan rujukan tindak lanjut sesuai kriteria klinis.

Kemenkes terus mendorong masyarakat untuk melakukan skrining secara berkala, mereka bisa melakukan upaya deteksi dini secara mandiri di rumah maupun memanfaatkan program dari pemerintah yakni Posbindu dan Polanis. Kita terus berupaya untuk bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk Dinas Kesehatan,” tegas Cut. (Baca juga: Prioritas Pemberian Vaksin kepada Tenaga Pendidik Diapresiasi)

Pengidap Hipertensi Paling Rentan Terpapar Covid-19

Masih dalam rilis yang sama, sesuai data yang dihimpun oleh Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 per 13 Oktober 2020 dari total kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 1.488 pasien tercatat memiliki penyakit penyerta.

Di mana persentase terbanyak di antaranya penyakit hipertensi sebesar 50,5%, kemudian diikuti diabetes melitus 34,5%, dan penyakit jantung 19,6%. Sementara dari jumlah 1.488 kasus pasien yang meninggal, diketahui 13,2% dengan hipertensi, 11,6% dengan diabetes melitus, serta 7,7% dengan penyakit jantung.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2000 seconds (0.1#10.140)