DPR Minta Kapolri Dalami Kasus Penyerangan Ulama dan Vandalisme Musala

Rabu, 30 September 2020 - 14:37 WIB
loading...
DPR Minta Kapolri Dalami Kasus Penyerangan Ulama dan Vandalisme Musala
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKB Moh. Rano Al Fath mengapresiasi langkah cepat kepolisian, khususnya di Tangerang, Banten yang berhasil menangkap pelaku penyerangan ulama Abuya Uci dan pelaku vandalisme di Musala Darussalam. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKB Moh. Rano Al Fath mengapresiasi langkah cepat jajaran kepolisian, khususnya di Tangerang, Banten yang telah berhasil menangkap pelaku penyerangan ulama Abuya Uci di Tangerang dan juga pelaku vandalisme di Musala Darussalam, Tangerang Elok, Pasar Kemis Tangerang.

“Terkait perlindungan ulama, di dapil saya di Banten ada dua peristiwa yang pertama peristiwa adanya seseorang yang diduga melakukan penyerangan terhadap ulama yang sangat dihormati di Banten, Abuya Uci yang kebetulah Alhamdulillah pelakunya sudah tertangkap sebelum melakukan penyerangan itu. Kedua, peristiwa pencoretan tempat ibadah, jadi di musala itu dicoret-coret, Alquran dirobek, dan lain-lain,” kata Rano dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Kapolri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, rabu (30/9/2020). (Baca juga: Meskipun Waras, Polisi Periksa Kejiwaan Pelaku Perobekan Alquran dan ‘Saya Kafir’)

Namun, Rano bersyukur karena Polda Banten dalam hal ini Kapolres Tangerang telah sigap sekali, sehingga dalam hitungan jam pelaku sudah tertangkap. Menurutnya, tindakan ini menjadi persoalan karena isu di masyarakat sangat cepat menyebar bahwa ada desain yang terstruktur untuk mengancam ulama. “Setelah ditelusuri ini adalah pelaku tunggal dan memang rata-rata ini mereka ini mengalami gangguan jiwa,” imbuhnya. (Baca juga: Pemimpin Ponpes di Tangerang Didatangi Orang Tak Dikenal Bawa Pesan Gaib)

Karena itu, politikus PKB ini meminta agar Kapolri dapat melakukan penelitian atau tindakan lebih lanjut mengenai dua aksi yang berhubungan dengan agama ini. Apakah memiliki keterkaitan dengan kasus lain dan apakah memang benar pelaku itu memang pelaku tunggal dan memiliki gangguan jiwa “Mohon sekali Pak Kapolri untuk bisa melakukan penelitian atau tindakan lebih lanjut apakah memang pelaku ini ada keterkaitan dengan yang lain, atau orang tertentu yang alami gangguan jiwa,” pinta Rano.

Rano menegaskan, hal ini penting mengingat di Banten terdapat banyak sekali ulama. Pihaknya juga sudah memberikan masukan kepada pemerintah daerah (pemda) dan aparat kepolisian setempat bahwa ada kekhawatiran bahwa tindakan kekerasan dan vandalisme ini dilakukan by design. “Kami semua, pemda dan aparat memang sudah melakukan banyak memberi masukan karena para ulama juga menganggapnya tindakan ini benar-benar terstruktur padahal tidak, karena ini tunggal akibat kekecewaan dan gangguan jiwa,” tandasnya.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1691 seconds (0.1#10.140)