Maksimalkan PSBB, Kominfo Sebar 1.000 Mesin Pintar di Lokasi Strategis

Selasa, 05 Mei 2020 - 09:03 WIB
loading...
Maksimalkan PSBB, Kominfo Sebar 1.000 Mesin Pintar di Lokasi Strategis
Menkominfo Johnny G Plate. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) meluncurkan 1.000 mesin pintar Akses untuk Bangsa dalam memaksimalkan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Mesin pintar, internet ofthings (IoT) itu tersebar di daerah rawan Covid-19 seperti di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Depok, Bandung, Bali, dan Sidoarjo serta beberapa kota lain. Menteri Kominfo Johnny G Plate menyatakan penggunaan teknologi digital IoT ini mendukung upaya pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19.

“Inisiasi mesin pintar atau Kiosk IoT ini sejalan dengan peran Kementerian Kominfo dalam menyampaikan narasi tunggal pemerintah tentang protokol mendasar dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 melalui penerapan PSBB,” kata dia dalam konferensi pers daring “Peluncuran Mesin Pintar Akses untuk Bangsa” di Jakarta kemarin.

Dalam pelaksanaan PSBB, pemerintah menyampaikan narasi tunggal kepada masyarakat agar mematuhi protokol dasar dalam memutus rantai penyebaran Covid-19, yaitu tetap tinggal di rumah, menjaga jarak aman, selalu cuci tangan pakai sabun, menggunakan masker, dan menjaga kesehatan diri dan lingkungan sekitar.

Mesin pintar Akses untuk Bangsa juga berfungsi mempercepat penyampaian informasi yang benar dari pemerintah mengenai Covid-19 dan bagaimana mengatasi penyebarannya. “Hal ini juga selaras dengan pendekatan Kementerian Kominfo dalam mengomunikasikan satu narasi yang konsisten tentang pencegahan Covid-19 kepada seluruh masyarakat Indonesia di berbagai pelosok Nusantara,” ungkap Johnny.

Sebanyak 1.000 mesin pintar IoT itu disebarkan di lokasi strategis dan ritel, misalnya Alfamart, Alfamidi, dan Apotek Kimia Farma serta berbagai toko lain. Menurut Menteri Johnny, mesin pintar berperan menjangkau online to offline (O2O) di area rawan Covid-19.

“Secara drastis mengurangi interaksi antara kasir dan pengunjung ketika melakukan pembelian di toko ritel untuk kebutuhan sehari-hari, pembayaran listrik, pembelian obat, dan kegiatan pembelanjaan lain,” kata Johnny. (Oktiani Endarwati)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6461 seconds (0.1#10.140)