Doni Monardo: Pilkada Penting, Tetapi Ingat Ada Risiko Manakala Tidak Patuh
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo mengaku telah mendapatkan laporan adanya sejumlah penyelenggara Pilkada 2020 yang dinyatakan positif Covid-19. Salah satunya, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman.
“Kita sudah mendapat sejumlah laporan terkait dengan penyelenggara pilkada yang positif. Sejauh ini mereka yang sudah memberikan informasi positif Covid sedang melakukan perawatan isolasi mandiri, sementara tanpa gejala,” ungkap Doni dalam konferensi pers secara virtual terkait Penanganan Covid-19 di 8 Provinsi, Jumat (18/9/2020). (Baca juga: Ketua KPU Arief Budiman Terinfeksi Covid-19)
Doni mengatakan jika kondisi memburuk maka harus dilakukan perawatan di rumah sakit rujukan Covid-19. “Kalau seandainya nanti ada perkembangan seperti perubahan panas tubuh meningkat kemudian penciumannya sudah mulai tidak dirasakan lagi tentu ini hal yang harus kita lakukan untuk dirawat di rumah sakit Covid ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes),” katanya. (Baca juga: Kantor Pemerintah Sumbang Kasus Corona, Tjahjo Ingatkan Pentingnya Pengawasan Ketat)
Menurut Doni, proses tahapan pilkada sejauh ini berjalan dengan baik. Meskipun terjadi kerumunan pada saat proses pendaftaran bakal calon peserta pilkada. “Sejauh ini masih dalam batas-batas pengendalian. Walaupun pada tanggal 4 dan 6 September kita lihat banyak sekali kerumunan yang dilakukan oleh calon peserta Pilkada. Tetapi dengan sejumlah peringatan yang telah diberikan oleh Bapak Menko Polhukam, Bapak Mendagri dan sejumlah pejabat lainnya termasuk mengimbau kepada pimpinan di daerah untuk bisa bekerja sama,” jelas Doni. (Baca juga: Nekad Kumpulkan Massa saat Pilkada, Bawaslu Akan Bubarkan Paksa)
Kegiatan pilkada saat ini penting namun Doni mengingatkan bahwa ada resiko jika tidak patuh protokol kesehatan. “Karena bagaimanapun juga masalah keselamatan, masalah kesehatan ini sekarang adalah hal yang menjadi prioritas. Oleh karenanya kegiatan pilkada itu penting tetapi juga diingat bahwa ada risiko yang tentunya harus kita apa namanya kita dapatkan manakala kita tidak patuh. Selama semuanya mengikuti dan menaati ketentuan yang ada, tidak adanya kerukunan maka potensi terjadinya penularan akan berkurang. Dan itu yang kita harapkan kerjasama dengan semua pihak baik di pusat maupun di daerah,” tambah Doni.
“Kita sudah mendapat sejumlah laporan terkait dengan penyelenggara pilkada yang positif. Sejauh ini mereka yang sudah memberikan informasi positif Covid sedang melakukan perawatan isolasi mandiri, sementara tanpa gejala,” ungkap Doni dalam konferensi pers secara virtual terkait Penanganan Covid-19 di 8 Provinsi, Jumat (18/9/2020). (Baca juga: Ketua KPU Arief Budiman Terinfeksi Covid-19)
Doni mengatakan jika kondisi memburuk maka harus dilakukan perawatan di rumah sakit rujukan Covid-19. “Kalau seandainya nanti ada perkembangan seperti perubahan panas tubuh meningkat kemudian penciumannya sudah mulai tidak dirasakan lagi tentu ini hal yang harus kita lakukan untuk dirawat di rumah sakit Covid ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes),” katanya. (Baca juga: Kantor Pemerintah Sumbang Kasus Corona, Tjahjo Ingatkan Pentingnya Pengawasan Ketat)
Menurut Doni, proses tahapan pilkada sejauh ini berjalan dengan baik. Meskipun terjadi kerumunan pada saat proses pendaftaran bakal calon peserta pilkada. “Sejauh ini masih dalam batas-batas pengendalian. Walaupun pada tanggal 4 dan 6 September kita lihat banyak sekali kerumunan yang dilakukan oleh calon peserta Pilkada. Tetapi dengan sejumlah peringatan yang telah diberikan oleh Bapak Menko Polhukam, Bapak Mendagri dan sejumlah pejabat lainnya termasuk mengimbau kepada pimpinan di daerah untuk bisa bekerja sama,” jelas Doni. (Baca juga: Nekad Kumpulkan Massa saat Pilkada, Bawaslu Akan Bubarkan Paksa)
Kegiatan pilkada saat ini penting namun Doni mengingatkan bahwa ada resiko jika tidak patuh protokol kesehatan. “Karena bagaimanapun juga masalah keselamatan, masalah kesehatan ini sekarang adalah hal yang menjadi prioritas. Oleh karenanya kegiatan pilkada itu penting tetapi juga diingat bahwa ada risiko yang tentunya harus kita apa namanya kita dapatkan manakala kita tidak patuh. Selama semuanya mengikuti dan menaati ketentuan yang ada, tidak adanya kerukunan maka potensi terjadinya penularan akan berkurang. Dan itu yang kita harapkan kerjasama dengan semua pihak baik di pusat maupun di daerah,” tambah Doni.
(cip)