Laju Penurunan Kasus Corona Turun Sampai 11%, Pemerintah Tetap Waspada
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo mengatakan bahwa kasus positif Corona terus mengalami penurunan. Bahkan laju penurunan kasus Corona sudah mencapai 11%.
“Laju kasus baru mengalami penurunan sampai 11%,” ujarnya saat membuka rapat terbatas, Senin (4/5/2020).
Namun begitu, Doni mengingatkan bahwa tidak boleh lengah dengan penurunan tersebut. Apalagi kedatangan sejumlah pekerja migran ke Tanah Air berpotensi menjadi penyebab munculnya kasus baru.
“Tetapi hal ini bukan berarti kita menjadi lengah. Karena kehadiran sejumlah pekerja migran yang berpotensi nantinya menjadi bagian dari penularan,” jelasnya.
Selain pekerja migran, Doni mengatakan pemerintah juga memonitor klaster lain seperti jamaah tabligh, klaster Gowa, dan beberapa tempat industri yang telah menjadi epicentrum. Termasuk juga pemudik yang lolos dari pemeriksaan aparat.
“Hal ini dapat berpotensi meningkatnya kasus kembali. Oleh karenannya kerja sama seluruh komponen masyarakat, pusat dan daerah betul-betul harus terintegrasi dengan baik,” tuturnya.
Meskipun kasus positif menurun, Doni menyebut jumlah spesimen yang diperiksa juga mengalami peningkatan. Dia mengatakan masih menunggu beberapa hari ke depan untuk mengetahui secara pasti daerah mana saja yang mengalami penurunan.
“Kita masih menunggu beberapa hari ke depan setelah laboratorium (ditingkatkan kemampuannya) ini berfungsi bisa lebih optimal lebih dari 10 ribu artinya peningkatan laboratorium bisa bekerja selama kurang lebih 16 jam. Maka mungkin baru bisa kita ketahui secara lebih pasti lagi daerah mana yang mengalami penurunan secara signifikan mana yang mendatar, mana yang mungkin mengalami peningkatan,” paparnya.
“Laju kasus baru mengalami penurunan sampai 11%,” ujarnya saat membuka rapat terbatas, Senin (4/5/2020).
Namun begitu, Doni mengingatkan bahwa tidak boleh lengah dengan penurunan tersebut. Apalagi kedatangan sejumlah pekerja migran ke Tanah Air berpotensi menjadi penyebab munculnya kasus baru.
“Tetapi hal ini bukan berarti kita menjadi lengah. Karena kehadiran sejumlah pekerja migran yang berpotensi nantinya menjadi bagian dari penularan,” jelasnya.
Selain pekerja migran, Doni mengatakan pemerintah juga memonitor klaster lain seperti jamaah tabligh, klaster Gowa, dan beberapa tempat industri yang telah menjadi epicentrum. Termasuk juga pemudik yang lolos dari pemeriksaan aparat.
“Hal ini dapat berpotensi meningkatnya kasus kembali. Oleh karenannya kerja sama seluruh komponen masyarakat, pusat dan daerah betul-betul harus terintegrasi dengan baik,” tuturnya.
Meskipun kasus positif menurun, Doni menyebut jumlah spesimen yang diperiksa juga mengalami peningkatan. Dia mengatakan masih menunggu beberapa hari ke depan untuk mengetahui secara pasti daerah mana saja yang mengalami penurunan.
“Kita masih menunggu beberapa hari ke depan setelah laboratorium (ditingkatkan kemampuannya) ini berfungsi bisa lebih optimal lebih dari 10 ribu artinya peningkatan laboratorium bisa bekerja selama kurang lebih 16 jam. Maka mungkin baru bisa kita ketahui secara lebih pasti lagi daerah mana yang mengalami penurunan secara signifikan mana yang mendatar, mana yang mungkin mengalami peningkatan,” paparnya.
(kri)