Pembangunan Embung di Kota Batu Bangkitkan Semangat Petani

Rabu, 16 September 2020 - 13:20 WIB
loading...
Pembangunan Embung di Kota Batu Bangkitkan Semangat Petani
Pembangunan Embung di Kota Batu Bangkitkan Semangat Petani
A A A
KOTA BATU - Pembangunan embung yang dilakukan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, disambut antusias petani. Sebab, embung bisa memenuhi ketersediaan air untuk aktivitas pertanian.

Embung yang dibangun Ditjen PSP Kementerian Pertanian dilakukan secara swakelola oleh Kelompok Tani Sumber Rejeki di Dusun Sebrang Bendo, Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.

Untuk memaksimalkan embung tersebut, Ditjen PSP juga membenahi instalasi jalur air, juga tandon air.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan embung dibangun untuk memastikan air tetap tersedia selama kemarau. Sehingga pertanian bisa terus berlangsung.

“Kondisi kelangkaan air pada musim kemarau dan kelebihan air pada musim hujan sangat berpengaruh dalam usaha pertanian. Oleh karena itu, dibutuhkan manajemen air untuk mengelola hal tersebut. Salah satunya dengan pembangunan embung. Dengan cara ini, air akan selalu tersedia meski kemarau,” terang Mentan SYL, Rabu (16/9/2020).

Sementara Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Sarwo Edhy mengatakan embung adalah upaya konservasi air.

“Konservasi air dilakukan melalui pemanenan air hujan dan aliran permukaan (rain fall and run off harvesting) sangat dibutuhkan untuk dimanfaatkan pada saat terjadi krisis air, terutama pada musim kemarau sebagai bentuk adaptasi terhadap dampak perubahan iklim. Dan embung menjawab hal itu,” tuturnya.

Sarwo Edhy mengatakan, pola pemanenan air melalui Embung Pertanian diarahkan untuk menambah ketersediaan air untuk pertanian.

“Tidak itu saja, embung dapat memperlambat laju aliran permukaan dengan meresapkan air. Teknologi ini dianggap efektif karena secara teknis dapat menampung volume air dalam jumlah relatif besar dan dapat mengairi areal yang relatif luas,” katanya.

Ditambahkannya, kegiatan adaptasi melalui Pengembangan Embung Pertanian yang lokasinya relatif dekat dengan kawasan pertanian merupakan upaya konservasi air yang tepat guna, murah dan spesifik lokasi, serta dapat mengatur ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan air (water demand) di tingkat usaha tani.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1178 seconds (0.1#10.140)