Paket Isolasi Mandiri Penderita Covid-19, Bisnis Baru RS Swasta

Selasa, 15 September 2020 - 09:33 WIB
loading...
Paket Isolasi Mandiri Penderita Covid-19, Bisnis Baru RS Swasta
FOTO/SINDOnews/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Sejak merebak pada awal Maret lalu, sudah ada 221.523 orang terpapar Covid-19 di Indonesia. Orang terpapar ada yang bergejala, mulai dari ringan hingga berat. Namun, ada juga yang tanpa gejala ( OTG ).

Penyakit seribu wajah ini membutuhkan penanganan khusus. Awalnya, orang dengan gejala ringan dan tanpa gejala diminta untuk isolasi mandiri di rumah.Sekarang, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melarang isolasi mandiri di rumah karena dikhawatirkan menularkan pada keluarganya. (Baca juga: PSBB Jilid II di Jakarta Jadi Dua Pekan yang Menentukan)

Di luar tempat karantina yang dikelola pemerintah, seperti Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, ada rumah sakit dan hotel yang menawarkan paket-paket isolasi mandiri. Tentu, ini biasanya ditujukan untuk orang-orang tanpa gejala dan ringan.

Di media sosial (medsos) beredar brosur paket isolasi mandiri dari sejumlah rumah sakit, seperti PGI Cikini, Yarsi, dan Cinta Kasih Tzu Chi. Mereka menawarkan paket-paket isolasi mandiri dan perawatan. (Baca juga: Pandemi Belum Terkendali, Dunia Usaha Dukung Operasi Yustisi)

RS PGI Cikini, misalnya, menawarkan paket isolasi mandiri mulai dari Rp4.900.000-Rp13.500.000. RS Yarsi menawarkan paket seharga Rp17.500.000. Dalam brosur yang beredar, paket terdiri dari, pemeriksaan dokter, tes polymerase chain reaction (PCR) 2 kali, pemeriksaan vital sign, multivitamin, surat keterangan sehat, kamar VIP, akses wi-fi, TV untuk hiburan, dan pilihan menu makanan. (Baca juga: Jakarta PSBB Lagi, Taman dan Hutan Kota Tutup Sementara)

Sementara itu, RS Cinta Kasih Tzu Chi di Jakarta Barat menawarkan 3 paket isolasi mandiri. Ada paket 3 hari seharga Rp3.200.000 dengan fasilitas tes PCR 1 kali, cek kesehatan, makan 3 kali sehari, dan snack 2 kali sehari.

Paket berikutnya, isolasi selama 3 hari dengan harga Rp4.700.000. Yang membedakan dengan paket 1 hanya tes PCR-nya sebanyak 2 kali. Paket ketiga itu isolasi mandiri selama 14 hari dengan harga Rp6.200.000. Paket ini hanya menyediakan rapid tes. Sedangkan, fasilitas lainnya sama.

Pakar epidemiologi Syahrizal Syarif menilai, paket-paket isolasi mandiri di rumah sakit swasta tidak masalah. Paket ini untuk mengakomodasi orang-orang yang memiliki uang berlebih dan mendapatkan layanan lebih nyaman.

Jika jumlah rumah sakit yang mengadakan paket isolasi mandiri banyak, justru akan membantu pemerintah dalam menangani pasien Covid-19. Selama ini, pemerintah menanggung biaya dari pemeriksaan spesimen hingga penguburan jenazah.

Menurut dosen Universitas Indonesia (UI) itu, langkah ini akan menumbuhkan perekonomian karena isolasi mandiri ini banyak yang terlibat. Bisnis rumah sakit memang lumayan tertekan selama pagebluk Covid-19. “Cuma harus diperhatikan, semua tetap berkoordinasi dengan satgas, terutama data. Jangan sampai, data di swasta tidak tercatat,” ujarnya.
(nbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2211 seconds (0.1#10.140)