KSPI Ungkap Terjadi PHK Massal Imbas Corona

Senin, 06 April 2020 - 11:12 WIB
KSPI Ungkap Terjadi PHK Massal Imbas Corona
KSPI Ungkap Terjadi PHK Massal Imbas Corona
A A A
JAKARTA - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengungkapkan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran telah terjadi imbas pandemi Covid-19. Hal itu berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta, terdapat 162.416 pekerja telah melapor di-PHK dan dirumahkan.

Secara rinci, ada 30.137 pekerja dari 3.348 perusahaan yang terpaksa di-PHK. Sementara, 132.279 pekerja dari 14.697 perusahaan harus dirumahkan tanpa mendapat upah. Data ini dirilis dari akun Instagram Disnakertrans dan Energi DKI Jakarta. (Baca Juga: Ekonom Sarankan 4 Stimulus Ekonomi Hadapi Pandemi Corona).

Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, jika tidak ada upaya sungguh-sungguh dari pemerintah untuk mencegah PHK ini, dalam dua bulan ke depan industri otomotif, komponen otomotif, komponen elektronik, tekstil, garmen, dan sepatu juga bakal melakukan efisiensi dengan mengurangi pekerja.

"Bisa saja di DKI akan ada penambahan jumlahnya pekerja yang di-PHK dari perusahaan garmen dan tekstil yang ada di wilayah Pulogadung, Cakung, Cilincing, hingga Marunda. Belum lagi di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, saat ini sudah ribuan orang buruh ter-PHK. Baru-baru ini Disnakertrans Jawa Barat menyampaikan, sebanyak 40.433 pekerja dirumahkan dan 3.030 pekerja terkena PHK," terang Said Iqbal dalam keterangan persnya yang diterima SINDOnews, Senin (6/4/2020).

Iqbal menjelaskan, saat ini ada dua ancaman serius yang dihadapi kaum buruh. Pertama, potensi hilangnya nyawa buruh karena masih diharuskan bekerja dan tidak diliburkan ketika yang lain melakukan physical distancing. Kedua, darurat PHK yang akan mengancam puluhan hingga ratusan ribu buruh.

Dia pun menyampaikan ada beberapa faktor penyebab ancaman PHK massal tersebut, antara lain ketersediaan bahan baku di industri manufaktur yang mulai menipis, melemahnya rupiah terhadap dolar, menurunnya kunjungan wisatawan ke Indonesia, dan anjloknya harga minyak dan indeks saham gabungan.

"Empat faktor itulah yang menyebabkan banyaknya terjadi PHK. Sepinya industri pariwisata, misalnya, menyebabkan sektor perhotelan, restoran, perdagangan, hingga jasa penunjang pariwisata terpukul dan mengurangi karyawan," pungkas Iqbal.

Seperti diketahui, pandemi Covid-19 telah menyebabkan ekonomi global terdampak besar. Tak terkecuali di Indonesia yang berimbas pada harga nilai dolar yang anjlok hingga berpengaruh terhadap stabilitas ekonomi di dalam negeri.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0274 seconds (0.1#10.140)