Sandi Uno Ingatkan Masyarakat Terapkan Protokol Corona saat Keluar Rumah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Salahudin Uno mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan tidak meremehkan keberadaan virus Corona atau Covid-19 yang sedang mewabah di dunia saat ini.
(Baca juga: Bantu Masyarakat, Sandi Uno Dorong Pengusaha Bangun Interkonektivitas)
"Pekan lalu tiga kawan dekat saya terserang Covid-19. Maka ini nyata, ini terjadi di sekitar kita. Jangan anggap remeh virus ini," kata Sandiaga di Jakarta, Selasa (8/9/2020). (Baca juga: 18 ABK Pulih, Total 964 WNI di Luar Negeri Sembuh dari Covid-19)
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini pun mengingatkan masyarakat untuk tidak keluar rumah bila tidak ada urusan yang benar-benar penting yang mengharuskan untuk pergi keluar.
(Baca juga: Prokontra Pembukaan Bioskop dan Kekhawatiran Penularan Covid-19)
"Jika anda tak bisa diam di rumah, jika anda harus bepergian, laksanakan protokol kesehatan dengan sangat disiplin. Hindari kerumunan, jaga jarak, jaga kebersihan dan pakailah masker. Ini demi kepentingan bersama, demi keselamatan dan pemulihan ekonomi kita," ujarnya.
Sandi mengatakan, wabah ini tidak akan dapat dikalahkan bila seluruh masyarakat dan stakeholder tidak bekerjasama. Pemerintah diminta mengeluarkan kebijakan yang dapat memulihkan ekonomi masyarakat, begitupun masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan dalam berkatifitas.
"Pandemi ini betul-betul menghantam kita di berbagai sektor. Jika kita mampu untuk disiplin, percayalah ekonomi akan kembali bangkit, lapangan kerja dan peluang usaha akan semakin terbuka," harap Sandi.
Sebelumnya, Sandi yang merupakan pengusaha nasional Sandiaga mengatakan, kondisi ekonomi saat ini lebih parah dari krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997 dan tahun 2008. Bahkan menurut Sandi kondisi ekonomi saat ini lebih parah.
Saat ini, kata Sandi, para pengusaha usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sangat terdampak. Padahal merekalah yang sangat berkontribusi terhadap ekonomi nasional.
Menurut mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HPMI) ini, sekitar 47 persen UMKM yang disurvei sudah menutup usaha mereka di tengah pandemi Covid-19.
Sandi pun mendorong pemerintah agar memperhatikan ekonomi keluarga dan memulihkan sektor-sektor yang mendorong penciptaan lapangan kerja. Mulai dari sektor pangan, sektor digital, sektor kesehatan, dan secara rasional kita mencoba melakukan satu adaptasi dalam keadaan ekonomi yang sangat sulit ini.
"Kalau kita adaptif, kita lihat sektor-sektor yang rendah risiko kesehatannya. Namun tinggi manfaat ekonominya," jelasnya.
(Baca juga: Bantu Masyarakat, Sandi Uno Dorong Pengusaha Bangun Interkonektivitas)
"Pekan lalu tiga kawan dekat saya terserang Covid-19. Maka ini nyata, ini terjadi di sekitar kita. Jangan anggap remeh virus ini," kata Sandiaga di Jakarta, Selasa (8/9/2020). (Baca juga: 18 ABK Pulih, Total 964 WNI di Luar Negeri Sembuh dari Covid-19)
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini pun mengingatkan masyarakat untuk tidak keluar rumah bila tidak ada urusan yang benar-benar penting yang mengharuskan untuk pergi keluar.
(Baca juga: Prokontra Pembukaan Bioskop dan Kekhawatiran Penularan Covid-19)
"Jika anda tak bisa diam di rumah, jika anda harus bepergian, laksanakan protokol kesehatan dengan sangat disiplin. Hindari kerumunan, jaga jarak, jaga kebersihan dan pakailah masker. Ini demi kepentingan bersama, demi keselamatan dan pemulihan ekonomi kita," ujarnya.
Sandi mengatakan, wabah ini tidak akan dapat dikalahkan bila seluruh masyarakat dan stakeholder tidak bekerjasama. Pemerintah diminta mengeluarkan kebijakan yang dapat memulihkan ekonomi masyarakat, begitupun masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan dalam berkatifitas.
"Pandemi ini betul-betul menghantam kita di berbagai sektor. Jika kita mampu untuk disiplin, percayalah ekonomi akan kembali bangkit, lapangan kerja dan peluang usaha akan semakin terbuka," harap Sandi.
Sebelumnya, Sandi yang merupakan pengusaha nasional Sandiaga mengatakan, kondisi ekonomi saat ini lebih parah dari krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997 dan tahun 2008. Bahkan menurut Sandi kondisi ekonomi saat ini lebih parah.
Saat ini, kata Sandi, para pengusaha usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sangat terdampak. Padahal merekalah yang sangat berkontribusi terhadap ekonomi nasional.
Menurut mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HPMI) ini, sekitar 47 persen UMKM yang disurvei sudah menutup usaha mereka di tengah pandemi Covid-19.
Sandi pun mendorong pemerintah agar memperhatikan ekonomi keluarga dan memulihkan sektor-sektor yang mendorong penciptaan lapangan kerja. Mulai dari sektor pangan, sektor digital, sektor kesehatan, dan secara rasional kita mencoba melakukan satu adaptasi dalam keadaan ekonomi yang sangat sulit ini.
"Kalau kita adaptif, kita lihat sektor-sektor yang rendah risiko kesehatannya. Namun tinggi manfaat ekonominya," jelasnya.
(maf)