Diakui UNESCO, TNI AD Lestarikan Pencak Silat Tradisional

Selasa, 10 Maret 2020 - 19:42 WIB
Diakui UNESCO, TNI AD Lestarikan Pencak Silat Tradisional
Diakui UNESCO, TNI AD Lestarikan Pencak Silat Tradisional
A A A
JAKARTA - Tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, Festival Pencak Silat Tradisional merupakan wahana bagi TNI Angkatan Darat ikut serta melestarikan olahraga yang telah diakui oleh UNESCO pada tahun 2019 sebagai warisan Tak Benda Dunia.

Hal tersebut disampaikan Paban 4/Komsos Sterad, Kolonel Inf Jimmy Ramoz Manalu, selaku Ketua Penyelenggara Festival Pencak Silat di Jakarta, Minggu 8 Maret 2020.

Menurut Jimmy, acara yang digelar di area car free day Makopassus Cijantung, Jakarta Timur ini diinisiasi TNI AD dalam rangka melestarikan pencak silat tradisional yang saat ini gaungnya memudar.

"Pencak Silat sebagai budaya nasional telah diakui oleh UNESCO, 12 Desember 2019, sebagai warisan tak benda dunia," tutur Jimmy seperti dikutip dari situs TNI AD.

Sayangnya, sambung Jimmy, gaung ribuan perguruan pencak silat yang ada saat ini dirasakan belum optimal. Padahal, dalam Pencak Silat tidak saja tentang bela diri dan olah fisik, tetapi juga termasuk olah batin dan karakter.

"TNI AD khususnya jajaran teritorial mengajak semua komponen bangsa untuk bersama melestarikan pencak silat sebagai seni budaya bangsa," tuturnya.

Penetapan tersebut, lanjut Jimmy, merupakan bentuk pengakuan dunia internasional terhadap arti penting seni bela diri yang dimiliki nenek moyang bangsa Indonesia. Karena itu, tradisi ini harus diturunkan dari generasi ke generasi agar terus berkembang sampai kapan pun.

Dengan nilai seni dan budaya yang terkandung di dalamnya, Jimmy pun mengajak generasi muda untuk ikut serta menjaga, memelihara dan mengembangkan pencak silat. “Pencak silat mengajarkan kita untuk dapat menjalin hubungan baik dengan Tuhan, sesama manusia dan lingkungan,” tuturnya.

Sebagai seni bela diri, kata dia, filosofi pencak silat adalah menahan dan pengendalian diri serta menjaga keharmonisan.

Saat membuka acara, dia berharap agar festival ini jadi momentum bersama, termasuk para generasi milenial untuk menjaga dan melestarikan seni budaya kebanggaan bangsa Indonesia ini.

"Sesuai tema, yaitu pencak silat warisan budaya nusantara dan warisan dunia maka ke depannya TNI AD akan membantu melaksanakan pembinaan secara masif di seluruh wilayah Tanah Air. "Tidak saja oleh 15 Kodam dan 45 Korem, tetapi juga oleh 324 Kodim pada awal tahun ini," tuturnya.

Terkait kondisi pencak silat tradisional saat ini, menurut Jimmy, TNI AD baru mendata setidaknya 3.206 perkumpulan dan tersebar di seluruh tanah air.

"Kita akan sasar lagi perkumpulan pencak silat tradisional sampai ke kampung, untuk dibina bersama. Sekaligus untuk meyakinkan kepada dunia bahwa pencak silat adalah kekayaan bangsa Indonesia yang lestari dan abadi," lanjut Jimmy.

Di akhir acara, Aster KSAD, Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari bersama Bapak Pencak Silat Dunia, Eddie Marzuki Nalapraya berkesempatan memberikan medali bagi peserta yang hadir di festival pencak silat tahun 2020.

Ikut hadir pada acara tersebut, Wakil Aster KSAD, Wadanpusterad, para Paban Sterad, Ketua FP2STI, dan 30 perkumpulan bela diri pencak silat yang berada di wilayah Jabodetabek.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4630 seconds (0.1#10.140)