Hikmah dari COVID-19, Dunia Pendidikan Penuh Inovasi

Minggu, 03 Mei 2020 - 11:10 WIB
loading...
Hikmah dari COVID-19, Dunia Pendidikan Penuh Inovasi
Pandemi COVID-19 membawa beragam hikmah. Bagi dunia pendidikan, selain orangtua mengetahui susahnya guru mengajar, guru juga bisa belajar secara jarak jauh dan di mana saja untuk mendidik.
A A A
JAKARTA - Pandemi COVID-19 membawa beragam hikmah. Bagi dunia pendidikan, selain orangtua mengetahui betapa susahnya guru mengajar anak didik, guru juga bisa belajar secara jarak jauh dan di mana saja untuk mendidik.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nadiem Makarim mengatakan, pandemi COVID-19 telah menyadarkan para guru bahwa pembelajaran bisa terjadi di mana saja dan menyadarkan orangtua untuk mengerti guru mengajar putra-putrinya.

"Dari krisis ini kita dapat banyak hikmah dan pembelajaran yang bisa kita terapkan saat kondisi krisis dan setelahnya. Untuk pertama kali, guru-guru mengajar lewat online, menggunakan tools baru dan menyadari bahwa pembelajaran bisa terjadi di manapun dan orangtua juga menjadi mengerti apa tugas guru," kata Nadiem dalam wawancara dengan Najwa Shihab yang disiarkan TVRI dan channel youtube Kemdikbud.Ri, Sabtu (2/05/2020).

Nadiem mengatakan, masa-masa ini juga menyadarkan para orangtua siswa tentang peran seorang guru dalam mengajar. "Orang tua untuk pertama kalinya menyadari betapa sulitnya tugas guru, betapa sulitnya tantangan untuk bisa mengajar anak secara efektif dan menimbulkan empati kepada para guru yang mungkin sebelumnya belum ada," tutur Nadiem.

Nadiem mengingatkan bahwa pendidikan yang efektif tak akan berhasil tanpa peran guru, orangtua, dan siswa itu sendiri. Guru, orang tua, dan siswa harus bekerja sama demi mencapai tujuan pendidikan yang efektif."Guru, siswa, dan orang tua menyadari bahwa pendidikan bukan hanya hal yang dilakukan di sekolah. Pendidikan yang efektif membutuhkan kolaborasi efektif dari tiga pihak ini," ucapnya.

Tanpa kolaborasi, pendidikan yang efektif tidak mungkin terjadi. Ia berharap segala pembelajaran yang didapatkan selama pandemi Covid-19 ini dapat terus dikembangkan bahkan hingga krisis berlalu. Menurut Nadiem, pandemi Covid-19 dapat menjadi titik mulai bagi masyarakat menjadi lebih baik di masa mendatang.

"Tumbuhnya empati dan solidaritas saat pandemi ini merupakan suatu pembelajaran yang harus kita kembangkan tidak hanya saat krisis, tapi juga saat krisis berlalu," kata Nadiem.

"Belajar memang tidak selalu mudah. Kini saatnya kita berinovasi, bereksperimen, saatnya mendengarkan hati nurani kita dan belajar dari Covid-19 agar menjadi bangsa yang lebih baik di masa depan," tuturnya.

Alia Yovica Guru SMPN 29 Sijunjung, Sumatera Barat mengatakan dengan adanya wabah COVID-19 ke depannya pendidikan akan menciptakan pembelajaran dan interaksi yang baik, "Guru menjadi fasilitator dan mediator, dengan adanya kolaborasi antara guru dan orang tua," katanya.

Pembelajaran digital atau penggunaan teknologi yang dimulai sejak dini akan menjadikan peserta didik dapat bersaing di dunia industri dan tidak tertinggal dengan negara-negara lain. Di tengah wabah Covid-19 ia berpesan agar guru-guru di Indonesia tetap semangat dan terus berinovasi, meskipun dengan keterbatasan yang ada.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1781 seconds (0.1#10.140)