Jokowi Mengaku Kaget Progres Pembangunan Tol Aceh Sangat Cepat

Sabtu, 22 Februari 2020 - 18:15 WIB
Jokowi Mengaku Kaget Progres Pembangunan Tol Aceh Sangat Cepat
Jokowi Mengaku Kaget Progres Pembangunan Tol Aceh Sangat Cepat
A A A
BIREUEN - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut bahwa progres pembangunan Jalan Tol Aceh-Binjai bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera yang menghubungkan Provinsi Aceh dan Sumatera Utara sangat cepat.

"Saya baru saja menyaksikan pembangunan, saya terus terang kaget. Baru 14 bulan di Banda Aceh sejak groundbreaking, pembebasan lahan sudah 90 persen selesai. Saya melihat dukungan rakyat Aceh cukup besar. Ini menunjukkan keinginan masyarakat agar infrasrtuktur segera selesai," ujar Jokowi saat menghadiri kegiatan Kenduri Kebangsaan di Kabupaten Bireuen, Aceh, Sabtu (22/2/2020). (Baca juga: 100 Hari Kinerja Jokowi-Ma'ruf Berlalu, Akankah Ada Reshuffle Kabinet? )

Dikatakan Jokowi, di sejumlah provinsi lain, persoalan pembebasan lahan kerap kali sangat susah sehingga menghambat proses pembangunan. "Tapi tidak di sini. Kami baru mengejar 15 kilo, ini harus kita tambah konstruksinya karena pembebasannya luar biasa," urainya.

Diakuinya, pembangunan infrastruktur di Indonesia terlambat dan masih sangat ketinggalan, kalah jauh dengan negara-negara lain. Akibatnya, kecepatan mobilitas orang dan barang terhambat sehingga daya saing Indonesia kalah.

"Apapun sekarang ini antarnegara bersaing, berkompetisi. Siapa yang cepat akan mengalahkan yang lambat. Bukan negara besar mengalahkan negara kecil, tapi yang cepat mengalahkan yang lambat. Kita ingin Indonesia ini lebih cepat sehingga pengerjaan infrastruktur di Tanah Air ingin kita percepat, wabil khusus di Aceh," paparnya.

Hadir dalam acara tersebut sejumlah menteri antara lain Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, Menter ART/BPN Sofyan Djalil, Menteri KLHK Siti Nurbaya, Menkominfo Jhonny G Plate, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Agama Fachrul Razi, Mendagri Tito Karnavian, Mentan Syahrul Yasin Limpo, Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat, dan Ketua Umum Partai Nasdem yang juga Ketua Pembina Yayasan Sukma Surya Paloh.

Sementara itu, Plt Gubenur Aceh Nova Iriansyah mengapresiasi kedatangan Jokowi ke Aceh yang sudah beberapa kali dilakukan. Dirinya juga meminta maaf atas kekhilafan di masa lalu. Diketahui, saat Pemilu 2019 lalu, pasangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin kalah dengan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uni di Aceh. Kendati begitu, Jokowi memberikan perhatian cukup besar untuk rakyat Aceh.

"Terima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo yang sudah berkali-kali datang ke Aceh. Mohon maaf atas kekhilafan kami di masa lalu. Bapak sudah berkenan untuk terus memberi sumbangsih dan dukungan untuk Aceh, untuk membawa Aceh maju," katanya.

Dia juga berharap dana otonomi khusus (otsus) yang diberikan pemerintah pusat kepada Aceh tidak hanya berhenti sampai 2027. Karena terbukti dengan dana otsus yang mencapai Rp8 triliun per tahun, bisa menurunkan angka kemiskinan di Aceh yang saat ini masih 18%. (Baca juga: Juru Bicara Presiden: Tidak Ada Rencana Reshuffle Kabinet )

Dirinya juga berharap pembenahan infrastruktur yang masih tertinggal (missing link) dari Jantho, Aceh Besar menuju Pidie demi tercapainya percepatan distribusi barang dan mobilitas orang, dimasukkan dalam proyek strategis nasional. "Menteri PUPR sering datang ke Aceh, dan insya Allah missing link ini segera terpenuhi," katanya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5839 seconds (0.1#10.140)