Observasi WNI dari Wuhan Tuntas, Antisipasi Corona Diintensifkan

Senin, 17 Februari 2020 - 16:02 WIB
Observasi WNI dari Wuhan Tuntas, Antisipasi Corona Diintensifkan
Observasi WNI dari Wuhan Tuntas, Antisipasi Corona Diintensifkan
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendi mengatakan, pemerintah terus mengintensifkan antisipasi terhadap kemungkinan adanya virus corona. Menurutnya setelah observasi warga negara Indonesia dari Wuhan telah selesai bukan berarti kewaspadaan menurun.

“Sekarang yang harus kita intensifkan adalah pemantauan dalam negeri kita yaitu dengan selalu mewaspdai, memonitior seluruh Indonesia, semua kejadian yang diduga atau dicurigai infeksi corona virus ini. Terutama pada pasien-pasien yang memiliki gejala seperti terkena corona virus,” katanya di Kantor Staf Presiden (KSP), Senin (17/2/2020).

Dia mengatakan pemerintah akan terus memperketat pintu-pintu masuk. Termasuk menelusuri perjalanan-perjalanan siapapun yang akan masuk ke Indonesia sesuai dengan standar yang ditetapkan Kementerian Luar Negeri (Kemlu). “Misalnya itu mereka orang yang 14 hari terakhir tidak pernah berada di pusat sumber wabah yaitu di mainland dan seterusnya. Jadi itu akan kita perhatikan betul,” ungkapnya.

Muhadjir juga menegaskan kemampuan Indonesia melakukan antisipasi terhadap virus corona. Menurutnya tidak tepat jika masih ada yang meragukan kapasitas Indonesia. “Saya ingin menegaskan reagen premier yang digunakan Indonesia merupakan kerja sama dengan CDC di AS, atlanta. Itu adalah reagen yang masih handal. Jadi tidak benar kalau ada yang bilang bahwa diragukan kemampuannya itu. Kita juga memiliki jumlah yang cukup untuk mengantisipasi kalau nanti memang dibutuhkan,” jelasnya.

Selain itu seluruh rumah sakit yang ada juga memiliki kesiapan jika suatu waktu ada pasien yang terkena corona. Termasuk jika terkait ketersediaan ruang-ruang untuk isolasi. “Memang ada dibutuhkan isolasi yang bertekanan negatif . Itu hanya diperlukan kalau memang untuk pasien-pasien yang sudah dalam keadaan gawat. Jadi kalau belum dalam keadaan gawat bisa diisolasi yang biasa tidak harus isolasi bertekanan negatif. Dan jumlah kamar yang tersedia untuk isolasi negatif cukup memadahi yaitu 227 bed,” paparnya.

Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menegaskan pemerintah tidak akan kehilangan kewaspadaan. Pintu-pintu masuk akan semakin diperketat. “Supaya kita tidak kehilangan kewaspadaan. Terutama di pintu-pintu penjagaan mewaspadai 135 pintu masuk,” ungkapnnya.

Terawan mengatakan langkah Indonesia dalam mengantisipasi virus corona terus dipantau oleh WHO. Termasuk dalam hal pengecekan sampel terduga corona. “Pengecekan laboratorium dipantau WHO dan sangat memenuhi syarat. Semua antisipasi sudah dilakukan dan ini membuat kita akan menjadi bangsa yang selalu bersyukur,” katanya.
(cip)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6635 seconds (0.1#10.140)